REPUBLIKA.CO.ID, CARINGIN---Masyarakat pinggiran Kabupaten Bogor banyak yang tidak menikmati daging qurban. Hal ini lantaran tingkat kemiskinan masih tinggi yang membuat daya beli masyarakat masih rendah.
Wakil Bupati Kabupaten Bogor, Karyawan Faturahman mengatakan masyarakat pinggiran jarang makan daging. Hanya ketika hari raya, masyarakat dapat menikmati daging. "Tapi masih ada kampung yang tidak memotong hewan qurban karena daya beli masyarakat masih rendah," ujar dia, Selasa (8/11).
Untuk memeratakan daging, dia mengatakan pemotongan hewan qurban sebaiknya dilakukan di pinggiran. Menurutnya, masyarakat perkotaan telah terbiasa makan daging. " Dengan Rp 10 ribu, masyarakat kota bisa makan nasi daging. Tapi di dekat gunung, Rp 10 ribu bisa untuk makan 4 hari. Jarang makan daging, " ujarnya.
Sejumlah kampung di pinggiran, ujar dia, sulit untuk memotong hewan qurban. Meski hari raya idul adha, tak ada satu pun hewan qurban yang dipotong di Kampung Leuwisapi. "Masyarakat miskin masih banyak di Kabupaten Bogor," ujar dia.