Kamis 15 Mar 2012 11:28 WIB

Polri: Tidak Ada Penyerangan Sekretariat HMI Cikini

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Djibril Muhammad
Boy Rafli Amar
Foto: Antara
Boy Rafli Amar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekretariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang beralamat di Jalan Cilosari, Cikini, Jakarta Pusat, dikabarkan diserang anggota polisi yang membuat buku dan dokumen di sana berserakan. Namun Mabes Polri membantah adanya aksi penyerangan tersebut.

"Tidak ada penyerangan itu," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Polisi Boy Rafli Amar yang dihubungi Republika, Kamis (15/3).

Boy menambahkan polisi hanya mengamankan beberapa mahasiswa yang melakukan pembakaran ban di tengah jalan yang mengganggu arus lalu lintas. Itu pun, lanjutnya, beberapa mahasiswa tersebut yang sempat diamankan, saat ini sudah dilepaskan.

"Saya sudah konfirmasi dan tidak ada itu (penyerangan ke Sekretariat HMI). Kita memang sempat mengamankan beberapa orang mahasiswa tapi itu pun sudah dilepaskan," tegas mantan Kepala Polres Kepulauan Seribu ini.

Sebelumnya sekretariat HMI Jakarta yang berlokasi di Jalan Cilosari 17, Cikini, Jakarta Selatan diduga mendapat kunjungan aparat yang kemudian melakukan penyerangan di tempat tersebut. Akibat peristiwa itu, sejumlah buku di sana terlihat berserakan di lantai diduga karena aksi penyerangan yang dilakukan aparat.

Wakil Sekretaris Umum PTKP Badko HMI Jabotabeka-Banten, Alfian Ramadhan, menjelaskan, kejadian bermula saat sekitar tujuh aktivis HMI melakukan aksi tutup sebagian jalan di sekitar KFC Jalan Cilosari sebagai bentuk protes kepada Presiden SBY yang mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan harga BBM. Di tengah-tengah aksi, ujar Alfian, sejumlah petugas mendatangi lokasi aksi dan meminta mereka untuk menghentikan aksinya.

Lantaran geram dengan kebijakan yang tidak pro-rakyat tersebut, tutur Alfian, tujuh orang aktivis itu kemudian melakukan aksi bakar ban. Dalam aksi bakar ban tersebut, Alfian mengatakan, tujuh aktivis HMI itu tidak lupa untuk menyuarakan kepada Presiden SBY untuk berjanji agar kenaikan BBM itu tidak menyengsarakan rakyat.

Setelah itu, ungkap Alfian, mereka menyelesaikan aksi tersebut dan kembali ke Sekretariat HMI Jakarta. Namun, ujar Alfian, kira-kira pukul 20.00 WIB, sejumlah aparat mendatangi sekretariat tersebut dan melakukan perusakan terhadap berbagai jenis buku di sana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement