REPUBLIKA.CO.ID, Bagi warga Jakarta Utara, tidak ada cerita wabah flu burung. Ketika semua orang panik menghadapi penyakit ini, mereka punya reaksi berbeda: santai. "Ah, itu hanya isu saja," ujar seorang pedagang ayam di Pasar Rawa Badak, Jakarta Utara, saat ditemui Senin (30/1).

Untuk dia, agaknya berurusan dengan unggas setiap hari membuatnya kebal dengan penyakit yang telah merenggut banyak korban ini. Reaksi serupa juga dilontarkan oleh Dini, seorang warga. ''Flu burung sudah tidak heboh lagi dan nggak bikin khawatir,'' kata dia.

Padahal, sejak awal bulan Januari, enam pos pengaduan dibentuk Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk mencegah munculnya kembali wabah flu burung. Meski demikian, layanan tersebut tak mendapat sambutan positif oleh sebagian warga Jakarta Utara.

Salah seorang pedagang ayam, Rahma (45 tahun) mengaku, tak tahu layanan tersebut. Meski kondisi kandang ayamnya terlihat beberapa kotor, dia mengaku telah memiliki sertifikat. Rahma pun santai dan merasa aman tak akan terkena wabah flu burung. Dia pun merasa tak perlu mengetahui adanya layanan tersebut.

Warga lain yang juga pengusaha ayam, Wartini (70), mengatakan pasrah saja. Bahkan, meski tak menutup kemungkinan unggas-unggasnya terjangkit flu burung. "Santai saja, pasrah sama yang Kuasa," ujarnya, tetap santai.

Ikuti Whatsapp Channel Republika