Sabtu 14 Jan 2012 20:50 WIB

Pembunuh Pedagang Alquran Tewas Tembak Diri Sendiri

Rep: Agus Yulianto/ Red: Ramdhan Muhaimin
Satu dari empat pelaku pemerkosa dan perampokan di angkot (kiri) dengan kaki terluka memasuki ruang pemeriksaan di Mapolresta Depok, Sabtu (24/12).
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Satu dari empat pelaku pemerkosa dan perampokan di angkot (kiri) dengan kaki terluka memasuki ruang pemeriksaan di Mapolresta Depok, Sabtu (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG - Pelaku perampasan terhadap pedagang Alquran beberapa waktu lalu akhirnya tewas, Sabtu (14/1). Pelaku tewas setelah menembakkan pistol ke kepalanya sendiri. 

Kejadian itu bermula, setelah pelaku melakukan penodongan di dalam angkot jurusan Tegal Lega-Ciparay, Sabtu (14/1). Bahkan pelaku sempat menembak korbannya dalam angkot. Rahma Nurbaeti (29), tertembak di perutnya karena berusaha melawan ketika pelaku menodong. 

Usai menodong, pelaku melompat keluar dari angkot. Suara tembakan pistol pelaku ternyata terdengar masyarakat sekitar dan petugas polisi patroli dari Resor Bandung yang melintas. Sontak, warga dan polisi mengejar pelaku hingga pelaku terdesak. Warga dan polisi pun mengepung pelaku.

Pelaku sempat menakut-nakuti warga dengan melepaskan tembakan ke atas untuk menghindari amuk massa. Namun usahanya tidak berhasil. Warga justru semakin berani. Ketika itulah, pelaku yang masih diidentifikasi polisi ini menambakkan pistol ke kepalanya sendiri. 

 

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Republika, polisi mengaku telah memiliki identitas pelaku. Dari hasil temuannya, polisi menduga kuat pelaku adalah satu dari kelompok pelaku pembunuhan dan perampasan motor milik pedagang Alquran di Ciparay, sepekan lalu.

Sementara Rahma Nurbaeti, korban penodongan dalam angkot, dilarikan ke Rumah Sakit Al Ihsan untuk diambil peluru di bagian perutnya.

 

"'Dari sini akan kami terus selidiki, karena pelaku perampasan motor di Ciparay dipastikan lebih dari satu orang, sementara kami rahasiakan demi pengembangan kasus," ujar Kepala Kepolisian Resor Bandung, AKBP Sandi Nugroho.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement