Kamis 12 Jan 2012 19:26 WIB

Berlagak 'Koboi', Oknum Polisi Main Todong Orang

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Chairul Akhmad
Koboi (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Koboi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Berulah jadi 'koboi' jalanan, seorang oknum polisi dilaporkan ke Bidpropam Polda Metro Jaya. Oknum aparat penegak hukum ini menodongkan dan menembakkan senjata untuk menakut-nakuti petugas pengendali jalur bus Transjakarta.

Akibat ulahnya, oknum anggota Polda tersebut harus berurusan dengan institusi penegak disiplin profesi anggota kepolisian ini. Karena korban, Rocxy melaporkan oknum polisi ini ke Bidpropam Polda Metro Jaya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di Polda Metro Jaya, penodongan terjadi pada Kamis (12/1) sekitar pukul 08.30 WIB, di Jalan Pramuka Raya. Tepatnya di depan Hotel Sentral.

Pada saat kejadian, korban tengah bertugas di jalur Koridor IV (Pulogadung-Dukuh Atas) arah Matraman untuk melakukan sterilisasi jalur bus Transjakarta. Kejadian bermula saat mobil armada jasa pengiriman uang, PT Securicor Indonesia, melintas masuk ke jalur yang seharusnya steril ini. Saat itu juga, korban menghadang dan menghentikan kendaraan ini.

Namun, salah seorang oknum polisi yang mengawal kendaraan ini turun dan menodongkan senjata ke arah korban. Tak berapa lama kemudian oknum polisi ini pun menembakkan senjata laras panjangnya ke udara.

Selanjutnya petugas ini kembali ke dalam kendaraan PT Securicor dan langsung meninggalkan korban. Ulah 'koboi' oknum polisi ini pun dilaporkan pihak Badan Layanan Umum (BLU) ke Polda Metro Jaya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Baharudin Djafar, membenarkan peristiwa ini dan kasusnya sudah ditangani oleh Bidpropam Polda Metro Jaya. "Kasus yang menyangkut anggota Polda Metro Jaya ini sudah diproses oleh Bidpropam," ujarnya.

Namun, Baharudin enggan menyebutkan identitas oknum anggota polisi yang dimaksud. Ia beralasan Bid Humas Polda Metro Jaya belum menerima laporan lengkap terkait penodongan dan aksi pamer tembak ini.

Menanggapi hal ini, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, meminta agar Polda Metro Jaya meninjau kembali penggunaan senjata oleh anggotanya. Menurut dia, oknum polisi yang arogan jangan diizinkan memegang senjata api. "Apa yang dilakukan anggota polisi ini bukti ketidakmengertiannya akan hukum. Dan sebaiknya jangan diizinkan lagi membawa senjata api," tegas Neta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement