Kamis 12 Jan 2012 16:10 WIB

Jadi Korban Pohon Tumbang, 32 Warga Minta Ganti Rugi

Rep: Nawang Fatma Putri/ Red: Ramdhan Muhaimin
Pohon tumbang saat hujan angin menerjang wilayah Jakarta.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pohon tumbang saat hujan angin menerjang wilayah Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hujan lebat diserta angin kencang merata melanda wilayah Jakarta Minggu lalu, membuat sejumlah pohon dan reklame bertumbangan. Korban pun berjatuhan. Banyak yang terluka, ada juga yang meninggal. 

Warga yang menjadi korban pohon tumbang menuntut ganti rugi. Tidak kurang dari 32 warga menuntut ganti rugi kepada Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pertamanan dan Pemakaman (Distankam). 

Namun menurut Kepala Distamkam DKI Jakarta, Catharina Soeryowati, dari 32 orang yang mengajukan klaim, hanya 31 orang yang diterima permohonan ganti ruginya.

"Yang komplit dokumennya baru 31 orang, dan sudah kita serahkan ke pihak asuransi," ujar Catharina, Kamis (13/1). 

Menurut Catharina, dirinya sendiri belum mengetahui, berapa jumlah ganti rugi yang akan diberikan ke masing-masing warga yang menjadi korban pohon tumbang dan sudah mengajukan klaim. Catharina mengungkapkan, yang menentukan berapa jumlah uang ganti rugi adalah pihak asuransi.

"Kan nanti yang mensurvei dan klarifikasi data, pihak asuransi. Jadi saya belum tahu berapa jumlahnya," ujarnya.

Begitu pula ketika dikonfirmasi mengenai kelanjutan klaim ganti rugi seorang mahasiswa Universitas Trisakti, Arum Niatalih Ratna (19 tahun) yang meninggal akibat tertimpa pohon tumbang Kamis (5/1) lalu, Catharina mengatakan pihaknya sudah mengurus klaim asuransi ganti rugi Arum.

"Untuk korban meninggal, kita akan berikan santunan Rp 10 juta. Tapi keluarnya kapan belum bisa dipastikan, karena harus menunggu pihak asuransi memverifikasi kelengkapan dokumennya," kata Chatarina.

Sementara itu, Gubernur DKI Fauzi Bowo, saat dikonfirmasi mengatakan, setiap kerugian yang diakibatkan pohon tumbang ada tata caranya. "Untuk ganti rugi akibat pohon tumbang itu diurus Oleh Dinas Pertamanan," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement