Jumat 09 Dec 2011 17:07 WIB

Kesal, Warga Turun Tangan Tangkap Pelajar Tawuran

Rep: Satya Festiani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DUREN SAWIT - Hampir setiap hari tawuran pelajar terjadi di Pondok Bambu. Karena kesal, warga RW 03 Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, menangkap tujuh pelajar SMP yang sedang tawuran. Ketujuh pelajar yang berasal dari dua SMP itu sedang tawuran di bawah fly over (FO) Pondok Bambu.

"Tawuran terjadi hampir tiap hari. Jika ada yang terdesak, mereka lari ke pemukiman warga," ujar Ketua RW 03 Pondokbambu, Idris, Jumat (9/12). Hal ini mengkhawatirkan warga karena di wilayahnya banyak anak-anak kecil.

Tujuh pelajar itu berasal dari dua SMP. Tiga pelajar bernama Dn, Fd, dan Ty berasal dari SMPN 25. Empat lainnya yang bernama Rz, TC, Fi, dan Mi berasal dari SMPN 125. Mereka tawuran dengan membawa sejumlah senjata seperti golok, gear, dan dua stik golf.

Saat ditangkap, mereka tidak mengaku tawuran. TC mengaku akan pulang ke rumah dan dihadang pelajar lainnya. "Saya tidak ikut tawuran," ujar dia. Ia juga mengaku tidak membawa senjata tajam.

Ketika akan menangkap para pelajar, Idris mengalami luka lecet di lengan kanannya. Reza (30) juga mengalami luka di kaki kanannya dan harus dilarikan ke Klinik Yadika Pondok Bambu. Keduanya terluka karena terpeleset dan terbentur benda tajam di pinggiran Kanal Banjir Timur (KBT) saat melerai tawuran pelajar.

Kini pelajar tersebut diserahkan pada petugas Polsektro Durensawit. Petugas datang karena ditelpon oleh warga. "Harusnya FO Pondok Bambu dijaga terus menerus oleh petugas kepolisian agar tidak terjadi tawuran di sekitar wilayah kami," ujar Idris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement