Kamis 08 Dec 2011 19:24 WIB

Tragis, Bocah Enam Tahun Disetrum Ayah Tiri

Rep: Muhammad Ghufron / Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Kekerasan terhadap anak kembali terjadi di Bekasi. Mario Evan (6), bocah laki-laki yang kerap mendapatkan siksaan fisik dari ayah tirinya, kini diungsikan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resor Metropolitas (Polresta) Kabupaten Bekasi.

Sebelum diungsikan, Evan mendapat siksaan dari sang ayah, Ferdi (35) dengan disetrum di dalam ember berisi air dan tangannya dipukuli pipa paralon hingga menderita luka memar.

Kepada Polisi Unit PPA Polresta Bekasi Kabupaten, Komisaris NT Nurohmad, mengatakan pihaknya mengungsikan Evan setelah mendapat informasi dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Menurut dia, bocah itu menceritakan semua kekejian ayah tirinya ketika ia melakukan kesalahan sekecil apa pun. "Ia dianiaya dan kerap mendapat pukulan," kata Nurohmad, ketika dihubungi Kamis (8/12).

Pengakuan korban, tambah Nurohmad, ia sering disiksa dengan cara dipukul dan ditendang. Malahan, lantaran dituduh mencuri uang Rp 20 ribu, Evan dipaksa tidur dengan anjing peliharaan ayah tirinya di teras rumah.

Terlebih, aksi tergolong sadis dialami Evan pada Senin (5/12) kemarin. Menurut Nurohmad, bocah itu bercerita bahwa dirinya telah disetrum. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam ember berisi air yang telah dialiri listrik. Selanjutnya, kaki Evan dinjak sampai tidak bisa ditekuk. Evan juga diminta mengangkat tangan kirinya dan dipukul dengan pipa paralon.

Nasional Advokasi SOS Children's Villages Indonesia, Ilma Sovri Yanti Ilyas, yang merupakan mitra KPAI menerangkan bahwa Evan kini menderita trauma. SOS yang dibantu PPA Polresta setempat menjemput Evan dari rumahnya di Perumahan Griya Bagasasi, Blok E1 Nomor 27, RT01/01, Desa Suka Rukun, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi.

Evan kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, guna keperluan visum. "Evan mengaku selama tiga tahun ini tidak merasakan kasih sayang. Kekerasan fisik selalu dialamatkan ke tubuhnya," ujar Ilma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement