Rabu 07 Dec 2011 17:02 WIB

Antisipasi Banjir, Marinir Latih Relawan PMI Evakuasi Korban

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Chairul Akhmad
Relawan PMI saat latihan teknik mendayung dan cara menolong korban tenggelam di Setu Babakan, Jakarta Selatan, Rabu (7/12).
Foto: Dwi Murdaningsih
Relawan PMI saat latihan teknik mendayung dan cara menolong korban tenggelam di Setu Babakan, Jakarta Selatan, Rabu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menghadapi musim hujan, Palang Merah Indonesia (PMI) siaga ancaman banjir. Selama tiga hari sejak Senin, (5/12), sebanayk 100 relawan PMI se-Jabodetabek, Karawang dan Subang dilatih untuk sigap memberikan pertolongan pertama saat banjir.

Relawan dari 18 cabang kabupaten/kota ini dilatih oleh marinir. "Enam jam setelah bencana alam terjadi, PMI harus berada di tempat bersama masyarakat," kata Sekretaris Jendral PMI, Budi Adiputro, Rabu (7/12), usai menutup pelatihan evakuasi korban banjir di Setu Babakan, Jakarta Selatan.

Ia mengatakan masyarakat tak boleh panik dengan banjir besar seperti yang melanda Bangkok, sehingga upaya untuk mengevakuasi banjir besar yang umumnya terjadi setiap lima tahun sekali bisa dilakukan dengan maksimal.

Selama pelatihan, relawan dilatih teknik mendayung, cara menolong korban yang tenggelam, mengembalikan perahu yang terbalik. "Kita tidak mengharapkan ada banjir, tapi jika banjir terjadi akhir Desember, awal Januari atau Februari, kita harus sudah siap," kata Budi.

Pelatihan bagi relawan PMI bukanlah yang pertama. Sebelumnya, di bulan Juli 2010, para relawan dilatih ketahanan mental oleh Kopasus.

Dwi Haryadi, salah seorang relawan PMI, mengatakan pelatihan itu memang diberikan untuk semakin menambah keahlian para relawan dalam menghadapi berbagai situasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement