Jumat 11 Nov 2011 21:00 WIB

Bakal Makin Macet, Pemprov Perbaiki Dua Jembatan dan Satu Ruas Jalan di S Parman

Jalan rusak
Foto: Republika
Jalan rusak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah akan merehabilitasi jalan dan jembatan di tiga lokasi di Jakarta pada November dan Desember tahun ini dengan anggaran sebesar Rp4,739 miliar.

Direktur Bina Pelaksana Wilayah II Ditjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum, Winarno, merinci, tiga titik tersebut ialah jalan di Jembatan Dua menuju Jembatan Tiga sepanjang 300 meter dengan proses perbaikan pada 15 November hingga 22 November.

Kedua, jembatan layang Grogol sepanjang 500 meter pada 20 November hingga 13 Desember. Ketiga, perbaikan jalan di S Parman mulai dari perempatan Tomang hingga sekitar Hotel Twin Plaza dan RS Jantung Harapan Kita sepanjang 490 meter.

Satker II Metropolitan Ditjen Bina Marga Hari Suko Suktiono mengatakan perbaikan jalan dilaksanakan karena kondisi ruas rusak parah sehingga harus ditangani dengan rekonstruksi jalan. "Perbaikan akan dilaksanakan pada malam hari pukul 21.00 WIB hingga 5.00 WIB," katanya.

Hari mengingatkan pengguna jalan yang melalui jembatan dua dan tiga mengalihkan jalur dari jalan bawah untuk naik melalui jembatan layang yang ada di atasnya. Sementara pengguna yang melalui jalan layang Grogol untuk mencari alternatif dengan melewati jalur bawah jalan Kiaya Tapa yang sedikit agak memutar.

Ruas yang menurut dia dapat menyebabkan kemacetan parah ialah jalur di jalan S Parman dengan lebar jalan enam meter. "Dari tiga lajur yang tersedia, satu diantaranya telah digunakan untuk jalur busway, jadi memang akan menyebabkan kemacetan parah," katanya.

Ia juga memastikan, akan memasang rambu peringatan kepada para pengendara dari arah Tangerang, Merak untuk tidak keluar di perempatan Tomang, tapi langsung ke jalan tol dalam kota arah Cawang atau Pluit baru keluar di pintu keluar lain.

Winarno mengakui bahwa pekerjaan untuk merehabilitasi tiga jembatan dan jalan itu agak terlambat karena persetujuan proyek pada APBN Revisi, keluar akhir Oktober. "Jadi, kesannya memang agak terlambat, terlebih lagi memasuki musim hujan sehingga akan berkontribusi pada kemacetan Jakarta," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement