REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI TIMUR - Tak lama berselang kasus kematian dua balita pascavaksinasi program Pekan Imunisasi Polio dan Campak 2011, Dinas Kesehatan Kota Bekasi kembali menerima laporan dua anak di wilayah setempat menderita demam tinggi. Namun Kepala Seksi Wabah dan Bencana Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Kota Bekasi, Herlia Susilawati, menyebutkan, sakitnya dua bocah itu bukan akibat imunisasi.
Ia mengatakan, gejala yang dialami bayi pascavaksinasi biasanya berupa nyeri akibat bekas suntikan yang akan hilang dalam waktu dua sampai tiga hari.
Menurut dia, sehabis bayi disuntik vaksin, bayi tersebut mengalami demam yang dianggap wajar pada hari keenam hingga hari kedua belas. Lama jarak demam itu pun bisa berlangsung sampai lima hari dengan suhu tubuh di atas 39 derajat Celcius. "Biasanya pada hari ketujuh sampai kedua belas, muncul bercak berwarna merah di kulit," ujar Herlia
Ia mengatakan, efek itu jangan dikaitkan dengan penyakit akibat imunisasi polio dan campak. Demikian pula dengan batuk, pilek, dan diare yang sama sekali bukan merupakan reaksi wajar. Vaksinasi polio relatif lebih aman tanpa reaksi lanjutan pascaimunisasi.
Herlia menambahkan, laporan tentang empat kasus bayi dan balita yang bermasalah diduga akibat imunisasi telah disampaikan pihaknya kepada Dinkes Jawa Barat, dan Kementerian Kesehatan.