Selasa 25 Oct 2011 17:44 WIB

Jelang Idul Adha Harga Sembako di Bogor Merangkak Naik

Rep: M Akbar Widjaya/ Red: Chairul Akhmad
Kebutuhan pokok dijual di pasar, ilustrasi
Foto: Musiron/Republika
Kebutuhan pokok dijual di pasar, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Dua pekan menjelang Hari Raya Idul Adha, sejumlah harga sembako di Pasar Kebon Kembang dan Pasar Bogor, Kota Bogor, terpantau naik.

Kenaikan sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Kendati tidak signifikan, kenaikan harga tetap mengundang keluhan sejumlah ibu rumah tangga.

Nining (34) warga Parung, Kabupaten Bogor, keberatan dengan kenaikan harga cabai rawit merah. Pasalnya, cabai rawit merah merupakan salah satu belanjaan wajibnya bila ke pasar. "Suami saya dan anak-anak senang sambal,” ujarnya, Selasa (24/10).

Menyiasati kenaikan harga, Nining mengaku terpaksa mengurangi jumlah belanjaan hariannya. "Ya mau gimana lagi? Duit kita pas-pasan. Terpaksa harus kurangi belanjaan,” ujar ibu tiga anak ini.

Senada dengan Nining, Warti (42) juga mengaku terbebani dengan kenaikan sejumlah bahan kebutuhan pokok. Dia berharap pemerintah bisa segera menstabilkan harga-harga agar daya beli masyarakat kecil bisa terjangkau. ”Buruan deh diturunin, sebelum makin tambah naik,” pinta Warti.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bogor, Eddy Warsa, mengatakan kenaikan harga sembako masih dalam batas kewajaran. Untuk harga beras misalnya, Eddy menjelaskan kenaikan tersebut disebabkan pasokan yang menurun dari sejumlah daerah penghasil beras di Jawa Barat. "Pasokan turun karena kemarin terjadi kemarau panjang,” katanya.

Eddy menambahkan, saat ini pihaknya masih terus melakukan pemantauan atas kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok. Jika kenaikan dianggap sudah melebihi batas kewajaran, Eddy berjanji akan melakukan operasi pasar.

Berdasarkan pantauan, harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Kebon Kembang dan Pasar Bogor memang terpantau naik. Harga beras IR 64 naik dari Rp 7.000  per liter menjadi Rp 7800 per liter. Harga gula pasir juga meningkat dari Rp 11.000 menjadi Rp 12.000 per liter. Pedagang mengatakan kenaikan harga ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement