REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Sesosok mayat gadis ditemukan tewas tergantung di Perumahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Kamis (8/9) kemarin. Diduga korban bunuh diri setelah diputuskan sang pacar lewat pesan teks (SMS).
Menurut keterangan petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Medan Satria, gadis belia tersebut bernama Irfanati Syahidah (15), anak pasangan Hermawan Suherman (61) dan Sri sulasmini (51), warga Perum Pejuang Jaya, Jalan Satria Blok C No 474 RT 05/012, Kelurahan Pejuang, Kecamatan medan Satria, Kota Bekasi.
Korban tewas gantung diri diduga akibat putus cinta dengan sang pacar. Seperti diutarakan Kanit Reskrim Polsek Medan Satria, IPTU Wahid Key, saat melakukan olah TKP dan identifikasi korban. "Kami menduga korban nekat gantung diri karena putus cinta. Hal ini diketahui dari isi SMS di ponsel korban yang kami temukan di kamarnya," ujar Wahid kepada wartawan, Jumat (9/9).
Setelah dicek, tambah Wahid, ada isi pesan di ponsel korban dari pria berinisial HD. Pesan itu berisi permintaan HD untuk mengakhiri hubungan percintaan dengan korban.
Korban ditemukan tergantung dengan seutas tali jemuran di lantai tiga dengan posisi kaki menekuk dan masih menyentuh lantai pada pukul 14.30. Menurut kakak korban, Rosid (17), korban pertama kali ditemukan olehnya, yang ketika itu hendak menyuruhnya membeli bakso.
Namun ketika dipanggil korban tak menyahut. Sejak itu Rosid langsung tergerak untuk mencarinya. "Saya cari dia (korban) buat disuruh beli bakso. Namun tak terdengar kabar. Setelah ketemu, dia sudah tergantung di lantai atas," tutur Rosid.
Panik bercampur kaget, sesaat Rosid berusaha menolong nyawa sang adik. Dengan menggunakan alat pemotong, Rosid memotong tali yang melilit di leher korban. Ia pun langsung mengecek kondisi tubuh dan saluran nadi adik bungsunya itu. "Saya berusaha menyelamatkan nyawa adik saya, tapi sayang sudah tidak bernafas lagi," imbuh Rosid sedih.
Sementara itu, sang ibu yang tak bisa menahan isak tangis ketika melihat jasad anaknya menceritakan, sebelum anaknya ditemukan tergantung, dirinya dan korban sempat menonton televisi bersama. Namun kondisi anak bungsunya itu seperti terlihat gamang ketika sedang memainkan ponselnya. Tak lama berselang, sang anak menaik ke atas rumahnya, dan itu pun masih menggengam ponsel.
Sejauh ini, petugas dari Polsek Medan Satria dan Polresta Bekasi Kota masih menangani kasus gantung diri tersebut dengan mencari keterangan sejumlah saksi termasuk pria berinisial HD. Sementara atas kemauan keluarga, jasad korban tidak dibawa ke rumah sakit melainkan langsung disemayamkan di rumah duka.