Rabu 25 May 2011 13:04 WIB

Culik Anjing Liar, Dua Pemuda Babak Belur Dihajar Massa

Rep: C05/ Red: Johar Arif

REPUBLIKA.CO.ID, Cengkareng -- Dua orang pemuda menjadi sasaran amuk massa karena dikira pencuri di Kapuk, Cengkareng. Tak terima, keesokan harinya dua pemuda ini membalasa dendam dengan membawa massa. Tawuran pun terjadi di jalan Kapuk RT 02/07, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

"Tawuran ini adalah aksi balas dendam karena sebelumnya warga di situ main hakim sendiri," jelasnya Kapolsek Cengkareng, Kompol Ruslan, pada Republika, Selasa (24/5).

Awalnya, ada dua pemuda bernama Bernard dan Wawan melewati jalan tersebut. Salah seorang pemuda ini menggendong anjing yang terlihat meronta-ronta.

Gelagat dua orang pemuda tersebut membuat curiga warga. "Mereka langsung meneriaki maling," cerita Ruslan. Seketika warga berdatangan menghajar kedua pemuda yang bukan warga setempat ini. Keduanya pun babak belur. Keduanya kemudian dibawa warga ke Pos Polisi di Kapuk.

"Mereka mengaku hanya ingin menangkap anjing liar, bukan mencuri," ujar Ruslan. Karena bukti dan saksi tidak kuat, kedua pemuda itu kemudian dilepaskan. "Anjing yang diduga dicuri itu memang ternyata anjing liar, dan sudah lari entah kemana," jelasnya.

Setelah pulang, Bernard dan Wawan pun tak terima. Mereka menjaring massa, menghubungi teman-temannya untuk membalas dendam. Sekitar pukul 05.00 WIB, delapan orang dengan empat sepeda motor datang ke lokasi Bernard dan Wawan dipukuli. Tanpa basa-basi, rombongan ini langsung menghajar warga yang kebetulan berada di sana.

Melihat rekannya dipukuli salah seorang warga berteriak sehingga mengundang warga lainnya untuk memberikan perlawanan balik. Tawuran pun tak dapat dihindari lagi. Kedua pihak membawa senjata tajam dan balok kayu.

Tawuran pun memakan korban. "Korban dari pihak penyerang bernama Taufik mengalami luka memar di wajah dan luka sayat di kepala," jelas Ruslan. "Syukurlah tawuran bisa diredakan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement