REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Munculnya ulat bulu di tempat pemakaman umum (TPU), Plumpang, Rawa Badak, Jakarta Utara, bukan jenis ulat yang menyerang pohon. Sehingga ulat jenis itu berbeda dengan yang ditemukan di Jalan Sekretaris Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat atau di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
“Ulat yang di TPU Plumpang hanya menyerang rerumputan. Setelah saya lihat di pepohonan, malah tidak ada satu pun ulat bulu,” terang koordinator petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Jakarta Utara, Diding Karnadi, Kamis (14/4).
Diding menyatakan, sudah meminta petugas kebersihan makam agar memotong rumput di daerah itu. Karena dari pengamatannya ditemukan ulat bulu yang belum diketahui jenisnya itu masuk ke gang perumahan warga. Untuk mencegah penyebaran ulat bulu, maka pihaknya sudah melakukan penyemprotan dua kali dalam pekan ini. Sebab, ulat bulu di TPU Pulmpang menyerang ke rumah-rumah warga.
Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Ipih Ruyani, meminta masyarakat melakukan antisipasi terhadap serangan ulat bulu. Caranya dengan sanitasi lingkungan dengan membersihkan serasah dedauan di sekitar pepohonan dan lahan kosong. Pengendalian biologis juga bisa dilakukan dengan menggunakan cendawan pathogen serangga atau pestisida nabati.
Ipih menganjurkan agar masyarakat menghindari kontak dengan hewan yang membuat gatal-gatal ringan di kulit itu, dan terus cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan menutup makanan, minuman, dan membersihkan lingkungan. “Bila ada gangguan kesehatan maka segera kontak ke puskesmas terdekat,” ujar Ipih.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
