Rabu 06 Apr 2011 15:08 WIB

Tangsel Siap Bangun Tiga Fly Over

Jalan layang. Ilustrasi
Foto: Waskita
Jalan layang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PAMULANG - Sebanyak tiga fly over akan dibangun di Kota Tangerang Selatan, Banten, pada 2012 sebagai solusi mengatasi kemacetan. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Tangerang Selatan, Eddy Adolf Malonda  mengatakan, ketiga fly over tersebut akan dibangun di Jalan Raya Gaplek, Pamulang, di Bundaran Pamulang Alam Sutera, Serpong dan Bundaran Bintaro, Pondok Aren.

"Untuk pembangunan fly over di Gaplek, akan dilaksanakan tahun 2012, termasuk di Bundaran Bintaro yang sedang berjalan. Namun, untuk di bundaran Alam Sutera, baru wacana dan sedang dibahas," kata Eddy Adolf Malonda ditemui disela - sela Musyarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kota Tangsel di Gedung Puspiptek.

Ia mengatakan, dana pembangunan fly over Gaplek berasal dari APBN. Diperkirakan dana untuk membangun itu menghabiskan anggaran diatas Rp100 Miliar.

Namun, Pemerintah Kota Tangerang Selatan, hanya memiliki tugas untuk membebaskan lahan. Pasalnya, untuk pembangunan fly over, sepenuhnya dari pemerintah pusat.

"Pemkot Tangsel hanya bertugas untuk membebaskan lahan. Saat ini sedang berjalan karena diketahui bila lahan yang ada di Tangsel, harganya sudah sangat mahal," katanya.

Sementara itu, untuk pembangunan fly over di bundaran Bintaro, diluar dari anggaran Pemkot. Pasalnya, pembangunan tersebut dilakukan oleh pihak swasta.

"Untuk fly over di bundaran Bintaro, dibangun oleh pengembang setempat. Jadi, bukan dari Pemkot," katanya.

Sedangkan untuk fly over di bundaran Alam Sutera. Dikatakannya, hal tersebut masih dalam kajian meski wacananya sudah digulirkan. Diharapkan, pembangunan fly over di wilayah tersebut dilakukan oleh pengembang setempat.

"Kalau memang pihak Alam Sutera ingin membangun, maka sangat baik. Nanti Pemkot akan membantu. Karena, jalan itu merupakan jalan provinsi," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Tangsel, Nurdin Marzuki menyambut baik rencana tersebut. Karena, jumlah kendaraan yang melintas setiap harinya sudah mencapai 4 ribu untuk satu jam.

"Kondisinya sudah semrawut, apalagi bila jam sibuk yakni pagi dan sore hari. Solusi seperti buka tutup sering kali tidak menjadi solusi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement