Kamis 19 Aug 2010 23:15 WIB

Riuh Rendah Menghormati Ramadhan di Dubai

Rep: c06/ Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI--Jejeran tenda-tenda amal berwarna putih polos yang didirikan oleh masjid di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), menghidupkan malam sepanjang Ramadhan. Hal ini menarik minat masyarakat untuk datang berduyun-duyun guna mendapatkan hidangan berbuka..

Tidak hanya penduduk lokal, ribuan pekerja asing mengantre setiap sore untuk mendapatkan makanan gratis di tenda amal itu. Ada juga yang datang untuk menikmati malam dan melarikan diri dari cuaca panas dan lembab pesisir. "Kami tidak tahan panas di luar, dan tenda-tenda selama Ramadhan membawa suasana yang menyenangkan," kata Rami Khader, warga Lebanon yang bekerja di Dubai, seperti dikutip Reuters.

Tenda besar gaya pasar malam juga tersedia di Jumeirah Beach Hotel selama Ramadhan. Orang-orang sudah penuh sesak sejak sore, sambil menunggu berbuka puasa alunan musik Damaskus dimainkan.

Suasana syahdu terasa di bawah lampu merah dan hijau. Beberapa orang juga ada yang bermain kartu. Saat waktu berbuka tiba, asap mengepul dari pipa shisha, sementara puluhan pelayan berjuang untuk memenuhi permintaan orang-orang di sekitar meja yang penuh sesak.

"Kami datang ke sini hampir setiap malam setelah makan iftar di rumah," kata Jawehar di Pantai Jumeirah. Dia makan kinafa, makanan penutup, seperti kue keju, serta minum kopi Turki. Menu yang disajikan di Jumeirah Beach Hotel sarat dengan lauk, seperti hummus, tabbouleh, udang goring, dan calamari. "Kami tinggal di sini sampai sahur," papar Jawehar.

Perbedaan mencolok dapat ditemui di wilayah Teluk lain, wilayah permukiman Muslim elite. Selama Ramadhan, kaum jetset biasanya pergi ke hotel bintang lima untuk menikmati sajian buffet mewah, pipa air, shisha, dan live music di bawah kanvas. Hotel-hotel di Dubai bersaing menawarkan tenda terbaik, dengan biaya termasuk hotel rata-rata 50-100 dolar AS per orang per malam.

Kehadiran Ramadhan juga membuat perubahan bagi kesalehan penduduk Dubai. Mereka biasanya mengajak keluarga dan teman untuk membantu memberi makan orang miskin selama bulan suci. Karena Ramadhan dikhususkan untuk refleksi dan amal.

Di negara yang menjadi pusat bisnis UAE itu, selalu tersaji nampan penuh kurma di berbagai tempat umum. Di samping nampan, satu teko besar berisi gahwa (kopi bumbu khas Arab) dan cangkir-cangkir kecil. Semua itu disediakan cuma-cuma untuk siapa saja yang memerlukan.

Hormati Ramadhan Masyarakat

Muslim di Dubai menggelar program `Hormati Ramadhan'. Ini upaya untuk meningkatkan pengertian bagi para pekerja asing mengenai Islam dan Ramadhan. Selama ini, Dubai dikenal sebagai pusat perdagangan global. Tempat wisata juga bertebaran di sana. Tak mengherankan warga asing berada di negeri itu guna menjalani berbagai aktivitas bisnis sekaligus berwisata.

Sheikh Mohammed Centre for Cultural Understanding (SMCCU) menjadi lembaga yang bertanggung jawab atas program ini. Salah satu kegiatan dalam program ini adalah kunjungan ke Masjid Jumeirah, satu-satunya masjid di Uni Emirat Arab yang terbuka untuk non-Muslim. Syekh Mohammed Raisi, pengurus masjid tersebut, berharap agar peserta kunjungan menghormati orang-orang yang berpuasa selama Ramadhan. Di antaranya dengan berpakaian lebih tertutup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement