Kamis 12 Aug 2010 01:49 WIB

Puasa Musim Panas di Inggris

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Kaum Muslim di Inggris termasuk warga Indonesia yang beragama Islam di Inggris tahun ini menjalani ibadah puasa Ramadhan lebih lama ketimbang di Tanah Air karena bertepatan dengan musim panas. ''Waktu berbuka puasa pada musim panas hampir mendekati pukul sembilan malam,'' kata seorang warga Muslim di Inggris, Rahma dalam milis Kibar, Keluarga Islam Britania Raya.

Namun Rahma pernah mendengar kalau ada semacam fatwa menyebutkan ada keringanan bagi Muslim yang tinggal dan berpuasa di daerah yang siangnya jauh lebih lama dibandingkan malamnya seperti musim panas di Inggris saat ini. Dalam beberapa hari ini dibahas mengenai puasa saat musim panas yang dijalani umat Muslim yang ada di Inggris dan mendapat tanggapan dari berbagai anggota milis.

Menjalani ibadah puasa di negeri empat musim memang berbeda dengan di Tanah Air yang waktunya sudah pasti dan perbedaannya tidak terlalu drastis. ''Saya pernah menjalani ibadah puasa pertama saya di negeri Ratu Elizabeth tahun 1986, yang merupakan puasa yang paling panjang seumur hidup saya karena pada tahun tersebut bulan Ramadhan jatuh pada Juli saat musim panas,'' ujar Naniek Sobirin yang akrab disapa Mbak Nanik.

Dikatakannya, dirinya masih teringat saat hari pertama harus sahur pukul dua pagi, makan seadanya maklum jauh dari orang tua. Menunggu waktu subuh hanya beberapa menit terasa sangat lama karena bergelut dengan rasa kantuk yang sangat menyiksa. Perasaan haus dan lapar tidak dirasakan karena udara yang meskipun panas tapi tidaklah panas menyengat seperti di Indonesia. ''Saya ingat saat itu meskipun musim panas tapi saya harus menggunakan jaket karena merasa kedinginan,'' tuturnya.

Menurut Mbak Nanik, waktu berbuka pada saat itu sekitar pukul 9.25 malam dengan menu berbuka seadanya karena mata sudah mengantuk, shalat maghrib dan menunggu waktu Isya merupakan ujian yang sangat berat belum lagi shalat tarawih. ''Benar-benar godaan antara ibadah dan tempat tidur, akibatnya saya tidak menjalankan tarawih penuh dan ia juga bersyukur sebagai wanita ada waktunya tidak berpuasa,'' ujar istri dari Sobirin ini.

Diakuinya meskipun puasa yang dijalani cukup panjang namun Mbak Nanik dapat menjalaninya dengan baik. Meskipun banyak juga yang tidak berpuasa atau malah berpuasa sahurnya ikut waktu Inggris tapi waktu bukanya ikut waktu Mekkah. ''Saya tidak tahu fatwa mana saat itu tapi saya menjalankan menurut hitungan sebelum matahari terbit dan setelah matahari terbenam,'' ujarnya.

Mbak Nanik menganjurkan, jika akan menjalankan puasa pada musim panas, maka pada waktu berbuka makan secukupnya tapi pada saat sahur makan kenyang. Dan kalau bisa siang lebih baik gunakan untuk tidur, karena malam hari benar-benar untuk ibadah. ''Apalagi pada tahun 2012 dan 2015 diperkirakan umat Muslim di Inggris menjalani ibadah puasa yang terpanjang. Dapat dibayangkan masyarakat muslim yang tinggal di Glasgow ditambah 22 menit dari hitungan waktu berbuka puasa di London,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement