Rabu 18 Aug 2010 03:51 WIB

Kiat Bijak Kelola Anggaran Berbuka di Luar Rumah

Rep: Mg2/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Untuk berganti suasana, berbuka puasa kadang dilakukan di luar rumah. Ada yang direncanakan, ada pula yang dilakukan spontan. Baik bersama keluarga atau pun bersama teman dan kolega. Jika kebiasaan tersebut berlangsung tanpa kontrol akan berisiko menggoyang sendi perekonomian keluarga.

“Berbuka puasa di luar rumah harus dianggarkan,” ungkap pakar keuangan keluarga,  Mike Rini. Menurut dia,  jika tidak dianggarkan keuangan keluarga akan kacau balau. "Karena berbuka di luar rumah apabila sering dilakukan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit," ujarnya.

Mike memberikan tips-tips yang perlu diperhatikan untuk menghemat bujet. Pertama, ungkap Mike, sadari sejauh mana pentingnya berbuka puasa di luar rumah dari pada di rumah. "Buka puasa di luar memang perlu juga dilakukan sesekali, untuk mendapatkan suasana baru. Namun hal itu perlu diatur frekuensinya," ujarnya.  Ia menyarankan buka bersama dengan keluarga cukup  satu kali atau dua kali saja.

Keduan, hindari kebiasaan balas dendam dan lapar mata saat berbuka. Beli atau masak makanan sesuai kapasitas perut. Kombinasikan tajil antara yang manis dan asin. Misalnya, kolak pisang, lumpia dan tahu isi. Makanan pembuka puasa seperti itu, kata Mike, bisa memenuhi hasrat ngemil yang tidak berlebihan, sehingga kita tidak rakus terhadap makanan.

Ketiga, menerapkan konsep subtitusi yakni mengganti barang yang satu dengan yang lainnya yang harganya lebih ekonomis. Misalnya jika tidak tersedia kolak atau es buah sediakan selalu teh manis hangat, hampir semua orang Indonesia menyukai teh manis  untuk berbuka. Begitu juga dengan hidangan utama tidak harus daging sapi dan ayam, hal itu bisa  diganti dengan ikan, telur, tahu, dan tempe

Keempat, tentukan berapa jumlah orang yang akan ikut buka puasa bersama. Buatlah anggaran per orang. Misalnya dewasa Rp 65 ribu, anak-anak Rp 50 ribu. Anggaran per orang ini sudah termasuk tajil maupun hidangan utama. Sehingga akan ketahuan total buka puasa bersama dan bujet pun bisa disesuaikan.

Kelima, perlunya buka puasa bersama di masjid. Tapi hal itu juga harus dibuat anggarannya. “Karena tidak semua masjid menyediakan makanan berbuka secara lengkap, kadang hanya tajil saja.” Tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement