Senin 30 Aug 2010 03:21 WIB

Sembako Murah Diserbu Warga

Rep: c26/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tidak kurang dari 1.000 warga di RW 04, Kelurahan Cawang, Jakarta Timur menerima sembako murah. Mereka antusias menerima bantuan yang dianggap menjadi solusi di tengah naiknya harga sembako menjelang Idul Fitri 1431 hijriyah tersebut. 

Mereka berbondong-bondong untuk mendapatkan sembako yang diberikan Forum Kepedulian Peduli (FKP) tersebut. Sembako-sembako yang dibagikan seperti minyak goreng, gula murni, dan indomie. Sembako-sembako itu dijual Rp 12.000, lebih murah 100 persen dibanding harga di pasaran yang mencapai lebih dari Rp 25 ribu. 

Erni (42), salah satu pembeli sembako, mengungkapkan kegembiraannya mendapatkan bazar sembako murah itu. Alasannya, kata dia, jika membeli di pasar atau toko, harganya sangat tinggi. "Apalagi mau lebaran begini, harga barang-barang pokok mahal," kata Erni kepada Republika, usai membeli sembako murah, Ahad (29/8). 

Dengan sembako murah itu, kata Erni, warga di RW 04, bisa bernapas lega karena beban mereka untuk membeli kebutuhan pokok terkurangi. Sementara itu, Direktur Eksekutif FKP, Akhmad Suhaimi, mengatakan, pemberian sembako itu untuk memberikan solusi kepada warga, karena harga sembako di pasaran sedang mencekik. 

"Masyarakat resah dengan melambungnya harga sembako. Makanya kami coba memberikan solusi lewat bantuan sembako murah ini," kata Suhaimi. Selain itu, bantuan yang diberikan terhadap 10 RT tersebut, menurut Suhaimi juga sebagai bentuk kepedulian pemuda terhadap masyarakat yang tidak mampu. "Ini agar kami bisa berbagi dan peduli terhadap masyarakat," jelas alumnus Hukum Universitas Jayabaya tersebut. 

Ketua RW 04, Emil Rusmin Wijaya, menyambut baik adanya program bazar sembako murah tersebut. Menurutnya, sembako murah itu sangat membantu warganya, terutama karena harga sembako sedang sangat melambung. "Sangat senang mas. Beban warga kami semakin ringan. Ini kan setengah harga, jadi sangat membantu," ujar Emil. 

Dikatakan Emil, warganya yang berjumlah sebanyak 2.700 jiwa dari 700 hingga 800 kepala keluarga yang berstatus menengah ke bawah dalam perekonomiannya. "Kami menilai, masih banyak kami yang tidak mampu. Menjelang hari raya harga mahal. Makanya kami berharap setelah lebaran nanti harga bahan pokok bisa diturunkan," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement