Rabu 30 Mar 2022 19:15 WIB

Manies Laksanakan Pendidikan Politik untuk Kaum Perempuan

Perempuan harus faham politik dan tak buta pada apa yang terjadi di negeri ini.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Chusnul Mariyahm hadir sebagai salah satu narasumber yang memberikan pengetahuan politik kepada ibu-ibu relawan Anies Basweda yang tergabung dalam Emak Emak Anies (Manies) .
Foto: Dok: istimewa
Chusnul Mariyahm hadir sebagai salah satu narasumber yang memberikan pengetahuan politik kepada ibu-ibu relawan Anies Basweda yang tergabung dalam Emak Emak Anies (Manies) .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emak-emak Anies (Manies) membekali ibu-ibu yang tergabung dalam Manies dengan pengetahuan politik Selasa (29/3) di Ruang 2 LIPI Kemang, Jakarta. Kelompok relawan Anies Baswedan itu melaksanakan kegiatan pendidikan bagi relawan agar semakin memahami kondisi negeri. 

Kegiatan itu diikuti 100 peserta dari berbagai unsur yang berafiliasi dengan Manies. Di antaranya utusan dari kelompok Sahabat Milenial Anies (Smile Anies), Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (Anies) dan kelompok ibu-ibu anggota majelis taklim Bogor, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan.

Baca Juga

Wahidah Laomo, satu dari lima Presidium Manies menjelaskan, pendidikan politik bagi relawan ini dilaksanakan untuk memberi pemahaman politik bagi perempuan agar tak buta politik. Juga tidak buta terhadap apa yang terjadi di negerinya. 

"Perempuan harus faham politik, harus pandai. Karena perempuan merupakan pendidik utama dan terdepan dalam membesarkan anak-anaknya. Anak-anak yang kelak memegang kendali atas kelangsungan bangsa ini,” kata Wahidah dalam keterangan pers, Rabu (30/3/2022).

Tak kalah paling penting, lanjutnya, perempuan jangan sampai acuh terhadap kondisi yang terjadi di sekelilingnya. Hal senada disampaikan oleh Sekjen Manies, Kasmawati Kasim. Menurutnya pendidikan politik dilakukan untuk membuka wawasan ibu-ibu agar memahami dunia politik dan untuk menepis anggapan yang terlanjur dipercayai ibu-ibu bahwa politik itu jahat dan kotor.

“Lewat pendidikan politik ini, kami membuka ruang dan kesempatan kepada ibu-ibu untuk memahami dunia politik. Bahwa semua hal yang menyangkut kebijakan pemerintah dalam lingkup kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari kebijakan politik. Politik tak selalu jahat dan kotor. Kita bisa menjalaninya dengan cara santun dan bermartabat,” ujar Kasma.

Untuk memberikan pengetahuan politik yang baik kepada ibu-ibu, Manies menghadirkan Chusnul Mar’iyah sebagai pembicara utama. Selain sebagai dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Chusnul Mar’iyah juga dikenal sebagai aktivis yang gigih memperjuangkan hak perempuan.

Chusnul menyebut lebih dari separuh pemilih yang menentukan siapa yang akan memimpin negeri ini adalah suara perempuan. Oleh karena itu, kata Chusnul, perempuan harus belajar dan tahu politik.

"Hari ini kan yang pusing perempuan, ibu-ibu. Kenapa? Beras, gula, daging sapi, daging ayam, minyak goreng, terigu, cabai, semuanya itu yang mikirin perempuan. Bapak-bapak kan tidak akan memikirkan itu naik dan sebagainya. Tapi yang ngantre minyak goreng sampai ada yang meninggal, itu perempuan,” ucap Chusnul.

Chusnul menekankan bahwa ibu-ibu harus diantar untuk memahami bahwa semua itu diurus oleh politik. "Kalau tidak mau masuk ke politik maka anda akan diatur oleh orang-orang yang rakus dan jahat di dalam penguasaan kebutuhan-kebutuhan pokok dari perempuan-perempuan dan keluarga di Indonesia," ucap Chusnul. 

Diketahui, Manies adalah kumpulan Emak-Emak Anies yang menginginkan perubahan kehidupan bernegara yang lebih aman, tenang dan damai. Kelompok itu dideklarasikan pada 20 Januari 2022.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement