Ahad 27 Feb 2022 08:02 WIB

Larangan Jilbab di India Picu Solidaritas Tokoh Timur Tengah

Solidaritas tokoh Timur Tengah muncul terkait larangan jilbab di India.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Larangan Jilbab di India Picu Solidaritas Tokoh Timur Tengah. Foto:    Sejumlah umat muslim melakukan aksi solidaritas untuk muslim India di depan Kedutaan Besar India, Jakarta, Jumat (25/2/2022). Aksi sebagai bentuk solidaritas tersebut menentang diskriminasi dan larangan penggunaan jilbab bagi umat Islam di India.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika
Larangan Jilbab di India Picu Solidaritas Tokoh Timur Tengah. Foto: Sejumlah umat muslim melakukan aksi solidaritas untuk muslim India di depan Kedutaan Besar India, Jakarta, Jumat (25/2/2022). Aksi sebagai bentuk solidaritas tersebut menentang diskriminasi dan larangan penggunaan jilbab bagi umat Islam di India.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID,KARNATAKA -- Larangan jilbab di sekolah-sekolah di negara bagian Karnataka, India selatan, telah mendorong solidaritas yang meluas di Timur Tengah dan sekitarnya. Dari supermodel Belanda-Palestina Bella Hadid hingga peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai, tokoh masyarakat dan pengguna media sosial di seluruh dunia.

Mereka semua telah berbicara menentang diskriminasi terhadap wanita Muslim karena pilihan mereka tentang cara berpakaian. Video yang beredar secara online menunjukkan adegan mengganggu dari siswa Muslim yang ditolak masuk ke gedung sekolah dan wanita Muslim dicemooh di luar lembaga pendidikan.

Baca Juga

Pria dan wanita muda Hindu terlihat mengacungkan selendang safron untuk melambangkan penentangan mereka terhadap jilbab. Rekaman dibagikan secara luas tentang bank India yang menolak untuk mengizinkan salah satu pelanggannya yang bercadar untuk menarik uang dari rekeningnya.

Dalam kondisi demikian, 200 juta komunitas minoritas Muslim di India sekarang khawatir bahwa larangan hijab melanggar kebebasan beragama mereka. Peristiwa di Karnataka telah memicu pertikaian besar, yang telah bergema ke dunia Arab, memicu protes dan aktivis media sosial menentang larangan tersebut.

Di Kuwait, berbagai protes telah terjadi selama beberapa minggu terakhir, dengan demonstran berdiri di luar kedutaan India, membawa plakat. Warga Kuwait juga melampiaskan kekesalan mereka ke media sosial, memulai kampanye menggunakan #ExpeltheIndianambassador dalam bahasa Arab dan Inggris. Kampanye ini telah terbukti berdampak, dengan meningkatnya hashtag di antara topik hangat Kuwait di Twitter. Lainnya di Kuwait menyerukan boikot produk India.

Isu tersebut bahkan mendapat perhatian politik di tanah air. Pekan lalu, sekelompok anggota parlemen Kuwait menuntut agar pemerintah segera melarang masuknya anggota partai BJP yang berkuasa di India ke Kuwait. "Kita tidak bisa duduk diam dan melihat gadis-gadis Muslim dianiaya di depan umum," tulis mereka dalam surat, dilansir Middle East Eye, Jumat (25/2).

Asosiasi Cendekiawan Muslim di Irak juga mengutuk larangan hijab di India. Dalam sebuah pernyataan, mereka mengecam diskriminasi pemerintah India terhadap wanita Muslim India dan pembatasan hijab. Protes juga terjadi di Turki di mana LSM mengadakan demonstrasi di Istanbul di depan konsulat India, mencela larangan jilbab. "Kami tidak menyetujui larangan pakaian anggota agama apapun," kata aktivis hak asasi manusia dan pengacara Gulden Sonmez.

Di Tel Aviv, para wanita menjadi tuan rumah demonstrasi, dengan seorang pengunjuk rasa mengirim pesan kepada Muslim India mengatakan, "Kami semua bersamamu, jilbab adalah hak kami."

Dalam sebuah tweet, peraih Hadiah Nobel Perdamaian Malala Yousafzai menulis, Menolak untuk membiarkan anak perempuan pergi ke sekolah dengan hijab adalah hal yang mengerikan. Objektifikasi wanita tetap ada untuk memakai lebih sedikit atau lebih. Para pemimpin India harus menghentikan marginalisasi perempuan Muslim.

Sementara itu, supermodel Belanda-Palestina Bella Hadid melalui akun Instagramnya menyebut berbagai negara yang telah menjadi berita utama karena sikap mereka terhadap hijab. "Saya mendesak Prancis, India, Quebec, Belgia, dan negara-negara lain di dunia yang diskriminatif terhadap wanita Muslim, untuk memikirkan kembali keputusan apa yang telah Anda buat atau coba buat di masa depan tentang tubuh yang bukan milikmu," tulisnya kepada hampir 50 juta pengikutnya.

Sumber: https://www.middleeasteye.net/news/india-hijab-ban-muslim-women-targeting-middle-east-condemned

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement