Jumat 05 Nov 2021 11:06 WIB

Bandara Soekarno-Hatta Siap Dukung Umroh Satu Pintu

Umroh satu pintu untuk memudahkan pengendalian dan pengawasan jamaah

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Calon Jamaah umroh berjalan menuju pintu keberangkatan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (1/11). Ratusan jamaah diberangkatkan ke tanah suci pada Ahad (1/11). Hal ini merupakan pemberangkatan perdana setelah umroh ditutup pada februari akibat pandemi Covid-19.
Foto: Republika/Prayogi
Calon Jamaah umroh berjalan menuju pintu keberangkatan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (1/11). Ratusan jamaah diberangkatkan ke tanah suci pada Ahad (1/11). Hal ini merupakan pemberangkatan perdana setelah umroh ditutup pada februari akibat pandemi Covid-19.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) bersama Otoritas Bandara (Otban) Wilayah I menggelar pertemuan untuk membahas persiapan keberangkatan umroh. Persiapan tetap dilakukan meski Arab Saudi belum memberikan informasi resmi kepastian waktu pembukaan umroh bagi jamaah Indonesia.

Kunjungan ke ke Otban Wilayah I di Bandara Soekarno Hatta untuk membicarakan teknis pelayanan bandara bagi jamaah umroh masa pandemi Covid-19. Hadir dalam kegiatan ini di antaranya Kepala Sub Direktorat Pemantauan dan Pengawasan Umrah dan Haji Khusus, M Noer Alya Fitra dan staf terkait.

Pada pertemuan tersebut dibahas berbagai skema pelayanan Jemaah umroh di bandara Soekarno Hatta. “Perlu kami sampaikan, Kementerian Agama bersama kementerian/lembaga terkait secara marathon sedang menyiapkan berbagai hal teknis sebagai langkah antisipasi pembukaan umroh masa pandemi,” kata Noer Alya Fitra dalam keterangan yang didapat Republika, Jumat (5/11).

Langkah cukup progresif disebut telah dilakukan bersama Kementerian Kesehatan, dalam penyiapan regulasi teknis pelayanan kesehatan bagi jamaah umroh. Termasuk di dalamnya terkait sertifikat vaksin.

 

Pada kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan tentang skema "umroh satu pintu”. Skema tersebut dimaksudkan agar memudahkan pengendalian, pengawasan dan memastikan kesehatan, keamanan, serta keselamatan jamaah umroh yang dilaksanakan pada masa pandemi.

Pemberangkatan dan pemulangan jamaah umroh pada tahap-tahap awal keberangkatan melalui 'satu pintu', yaitu Bandara Soekarno Hatta. Selain itu dijelaskan pula tentang rencana penggunaan asrama haji sebagai titik awal keberangkatan jamaah umroh.

“Jamaah umroh harus sudah clear di asrama haji, baik dari sisi kelengkapan dokumen perjalanan maupun kesehatannya. Karena itu, kami sangat membutuhkan bantuan Otban memastikan fasilitas asrama haji memenuhi persyaratan untuk diberlakukan sebagai tempat keberangkatan internasional, seperti pelayanan jamaah haji reguler,” lanjutnya.

Menanggapi rencana Kementerian Agama tersebut, Kepala Otoritas Bandara Wilayah I Yufridon Gandoz Situmeang memberikan apresiasi langkah-langkah yang telah diambil Kementerian Agama. Gandoz juga menyatakan siap mendukung Kemenag dalam menyiapkan pelayanan umroh di Bandara Soekarno Hatta.

“Tentu kami sangat mendukung Kementerian Agama. Terkait hal teknis di asrama haji, kami akan segera melakukan evaluasi kesiapannya sebagai terminal internasional," ujar dia.

Dengan konsep seperti haji reguler, berarti di asrama haji sudah dilaksanakan pemeriksaan kesehatan dan imigrasi jamaah umroh. Termasuk alat angkut dari asrama ke bandara harus benar-benar aman dan nyaman.

Gandoz juga mendorong Kemenag agar berkoordinasi lebih detail tentang teknis keberangkatan jamaah. Secara prinsip, Otban siap berkoordinasi lebih cepat agar semua hal-hal teknis keberangkatan, layanan penerbangan dan bandara siap saat umroh dibuka.

Menurutnya, penerbangan jamaah umroh lebih aman dilakukan dengan penerbangan langsung (direct flight). Dia juga mengusulkan agar pesawat yang digunakan jamaah umroh tidak bersamaan dengan penumpang reguler.

“Kita harus menjamin jamaah umrah aman dan tidak terpapar Covid-19 saat di perjalanan, maka akan lebih baik bila tidak bercampur dengan penumpang reguler,” ucapnya.

Pada akhir pertemuan, Gandoz berpesan agar Kementerian Agama bersama dengan PPIU dapat mengedukasi jamaah umroh. Terlebih saat ini status pandemi Covid-19 belum dicabut oleh otoritas kesehatan dunia.

“Otban harus menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan, termasuk bagi jamaah umroh. Kami juga berharap Kemenag bersama travel umroh menginformasikan secara lengkap kepada jamaah agar disiplin ikuti prokes, dalam rangka ketertiban dan kelancaran pelayanan di bandara,” kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement