Senin 02 Aug 2021 13:11 WIB

YouTube Tangguhkan Sky News karena Misinformasi Covid-19

Konten Sky News Australia yang diduga menyangkal keberadaan Covid-19

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Youtube (Ilustrasi)
Foto: Flickr
Youtube (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA – Situs berbagi video, YouTube, telah menangguhkan sementara saluran Sky News Australia. Langkah itu diambil karena terdapat konten misinformasi mengenai Covid-19 dari media tersebut.

 

Baca Juga

Sky News Australia mengakui hak YouTube untuk menegakkan kebijakannya dan berharap untuk terus mempublikasikan berita populer serta konten analisisnya kepada pelanggannya segera,” kata Sky News dalam sebuah pernyataan di situs webnya pada Ahad (1/8).

 

Pemberitahuan mengenai penangguhan itu dirilis pada Kamis (29/7) dan diberlakukan selama sepekan. Hal itu terjadi setelah proses peninjauan konten Sky News Australia yang diduga menyangkal keberadaan Covid-19. Ia pun disebut mendorong orang menggunakan hidroksiklorokuin atau ivermectin untuk mengobati Covid-19 tanpa memberikan konteks penyeimbang.

YouTube telah mengonfirmasi tentang penangguhan saluran Sky News Australia. "Kami menerapkan kebijakan kami secara setara untuk semua orang dan sesuai dengan kebijakan ini serta sistem teguran lama kami, menghapus video dari dan mengeluarkan teguran ke saluran Sky News Australia," kata juru bicara YouTube.

Sky News, yang mengklaim memiliki 1,85 juta pelanggan YouTube, dioperasikan Australian News Pty Ltd dan merupakan anak perusahaan dari News Corp Australia. Saat ini Australia masih berupaya memutus penyebaran Covid-19. Ia menerapkan karantina wilayah (lockdown) di beberapa kota yang memiliki lonjakan kasus signifikan.

Sejauh ini, Australia telah melaporkan 34.384 kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 924 jiwa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement