Sabtu 24 Jul 2021 01:27 WIB

Sejumlah Warga Tutup Akses Menuju RS Darurat GOR GBT

Warga sekitar RS Darurat GOR GBT khawatir tertular Covid-19.

Petugas menata bantal di tempat tidur pasien di Rumah Sakit Darurat GOR Indoor Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, Jumat (23/7/2021). Pemkot Surabaya mengubah GOR Indoor Gelora Bung Tomo (GBT) menjadi rumah sakit darurat untuk pasien COVID-19 dengan daya tampung 225 tempat tidur pasien.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Petugas menata bantal di tempat tidur pasien di Rumah Sakit Darurat GOR Indoor Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, Jumat (23/7/2021). Pemkot Surabaya mengubah GOR Indoor Gelora Bung Tomo (GBT) menjadi rumah sakit darurat untuk pasien COVID-19 dengan daya tampung 225 tempat tidur pasien.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sejumlah warga menutup akses menuju Rumah Sakit Darurat GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT) di Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya, Jatim, Jumat (23/7). Alasannya, mereka khawatir tertular Covid-19.

Camat Pakal Tranggono Wahyu Wibowo saat dikonfirmasi wartawan membenarkan, sejumlah warga Jawar, Kelurahan Sumberejo menutup akses RS Darurat GOR Indoor GBT yang semula direncanakan mulai beroperasi pada hari Jumat ini.

Baca Juga

"Alasan mereka takut ketularan dan lain lain. Nanti malam akan kami sosialisasi ke warga," kata Tranggono.

Saat ditanya apakah tidak adasosialisasi dari Pemkot Surabaya kepada warga perihal pengalihan fungsi GOR Indoor GBT untuk rumah sakit darurat, Tranggono menjelaskan, bahwa pengurus Rukun Warga (RW) setempat sudah dikabari soal itu. Hanya saja, pihak RW tidak bisa menjelaskan kepada warga.

"Kami mengumpulkan orang banyak kesulitan karena situasi seperti ini. Nanti tokoh-tokohnya akan kami kumpulkan lagi," katanya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada saat kunjungannya ke RS Darurat GOR Indoor GBT yang berkapasitas 225 tempat tidur pada Kamis (22/7) mengatakan, dipilihnya hari Jumat karena hari itu merupakan yang terbaik.

"Diawali niat yang baik semoga segera berakhir Covid-19 di Kota Surabaya," kata Eri.

Saat kunjungannya tersebut, Wali Kota Eri mengecek bagian dalam ruangan, mulai dari tempat tidur dalam GOR, ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) hingga toilet. Bahkan, di sela-sela pengecekannya itu, Eri juga memastikan kondisi tempat tidur termasuk ketersediaan hand sanitizer di kaki tempat tidur, demi memberikan kenyamanan pasien Covid-19.

Eri menjelaskan, untuk RS Darurat GOR Indoor GBT itu, rencananya diambil dari pasien RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) di wilayah Surabaya barat. Sebab, kata dia, saat ini jumlah pasien yang berada di RS BDH itu penuh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement