Rabu 31 Mar 2021 17:00 WIB

Pentingnya Ketrampilan Nelayan Atasi Bencana

Pelatihan yang diadakan oleh Tagana juga belum menyasar seluruh nelayan

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) melakukan pelatihan terkait kebencanaan kepada nelayan di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat. Para nelayan itu dilatih agar dapat siaga dalam menghadapi bencana.
Foto: bayu adji p
Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) melakukan pelatihan terkait kebencanaan kepada nelayan di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat. Para nelayan itu dilatih agar dapat siaga dalam menghadapi bencana.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN--Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) melakukan pelatihan terkait kebencanaan kepada nelayan di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat. Para nelayan itu dilatih agar dapat siaga dalam menghadapi bencana. 

Salah seorang nelayan yang mengikuti pelatihan itu, Asep (31 tahun) mengatakan, pelatihan terkait kebencanaan sangat penting untuk nelayan. Apalagi, nelayan biasa bekerja di tengah laut yang notabene memiliki berbagai potensi bencana. "Sebagai nelayan, (pelatihan) itu sangat berguna. Jadinya kita bisa bantu satu sama lain," kata dia, Rabu (31/3).

Namun, menurut dia, pelatihan yang diberikan  Tagana kepada nelayan masih belum lengkap. Sebab, nelayan baru dibekali pelatihan terkait penanganan pertama ketika terjadi kecelakaan laut.

Tujuannya, jika terjadi kecelakaan kapal nelayan, nelayan sendiri dapat melakukan pertolongan pertama dengan benar. "Jadi sebelum tim SAR datang, kita dulu yang turun. Kita jadi seperti rekan kerja Tagana," kata lelaki yang mengaku telah menjadi nelayan sejak usia 9 tahun itu. 

Sementara itu, pelatihan terkait kejadian bencana di darat belum diterima oleh para nelayan. Rencananya, menurut dia, setiap sebulan sekali Tagana akan memberikan pelatihan kepada para nelayan. 

Asep menambahkan, pelatihan yang diadakan oleh Tagana juga belum menyasar seluruh nelayan. Ia menyebutkan, baru 100 orang nelayan yang mengikuti pelatihan yang diberikan Tagana. "Kalau nelayan ada ribuan di sini. Kalau yang lain, karena lagi melaut juga," kata nelayan di Pantai Timur Pangandaran itu. Salah seorang nelayan lainnya, Gino (41) mengaku belum sempat mengikuti pelatihan yang diberikan oleh Tagana.

Sebab, waktu diadakannya pelatihan, ia baru pulang melaut."Pelatihan itu sebenarnya berguna, kalau ada kecelakaan di tengah laut. Jadi kalau ada kecelakaan, kits bisa tangani. Sebelum tim SAR atau Tagana datang," ujar dia. Namun karena waktu yang tidak pas, Gino belum bisa mengikutinya. Ia berharap pelatihan serupa akan kembali diadakan Tagana.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement