Rabu 17 Mar 2021 10:02 WIB

Intelijen AS: Rusia Berupaya Intervensi Pilpres 2020

Intelijen AS menemukan upaya lain untuk mempengaruhi pemilih dalam Pilpres 2020

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Bendera Rusia dan Amerika Serikat.
Foto: Euromaidan Press
Bendera Rusia dan Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Intelijen Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa pemerintah Rusia mencoba untuk ikut campur dalam kampanye presiden AS 2020 terhadap Presiden Joe Biden melalui sekutu mantan Presiden Donald Trump dan pemerintahannya. Penilaian itu dibuat dalam laporan setebal 15 halaman tentang campur tangan pemilu yang diterbitkan oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional.

Intelijen AS menemukan upaya lain untuk mempengaruhi pemilih, termasuk "kampanye pengaruh rahasia multi-cabang" oleh Iran yang dimaksudkan untuk melemahkan dukungan Trump. Laporan itu juga menyoroti kontra-narasi yang didorong oleh sekutu Trump bahwa China ikut campur atas nama Biden. Namun, laporan itu menyimpulkan bahwa Beijing "tidak mengerahkan upaya gangguan".

Baca Juga

"China mencari stabilitas dalam hubungannya dengan Amerika Serikat dan tidak melihat hasil pemilihan sebagai cukup menguntungkan bagi China untuk mengambil risiko pukulan balik jika tertangkap," kata laporan itu, dilansir Aljazirah, Rabu (17/3).

Para pejabat AS mengatakan, mereka juga melihat upaya Kuba, Venezuela, dan kelompok Hizbullah Lebanon untuk mempengaruhi pemilu. Namun, upaya tersebut secara umum memiliki skala yang lebih kecil daripada Rusia dan Iran.

"Secara umum, kami menilai bahwa skalanya lebih kecil daripada yang dilakukan oleh Rusia dan Iran. Kami menilai bahwa Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mendukung upaya untuk melemahkan mantan Presiden Trump dalam pemilu AS 2020," kata laporan itu.

"Nasrallah mungkin melihat ini sebagai cara berbiaya rendah untuk mengurangi risiko konflik regional sementara Lebanon menghadapi krisis politik, keuangan, dan kesehatan masyarakat," kata dokumen itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement