Senin 08 Mar 2021 11:36 WIB

Kemajuan Teknologi Jadi Peluang Difabel Kembangkan Usaha

Melalui teknologi digital, diskriminasi gender akan lebih kecil.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Belanja Online. Ilustrasi. Pemerintah menyebut perkembangan teknologi digital yang pesat saat pandemi Covid-19 dapat memberikan kesempatan bagi para difabel khususnya kaum tunarungu untuk berkarya dan mendapatkan pekerjaan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan implementasi dari berbagai kebijakan yang telah dirumuskan pemerintah untuk mendorong terciptanya keadilan bagi para difabel masih kurang terlaksana.
Foto: Istimewa
Belanja Online. Ilustrasi. Pemerintah menyebut perkembangan teknologi digital yang pesat saat pandemi Covid-19 dapat memberikan kesempatan bagi para difabel khususnya kaum tunarungu untuk berkarya dan mendapatkan pekerjaan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan implementasi dari berbagai kebijakan yang telah dirumuskan pemerintah untuk mendorong terciptanya keadilan bagi para difabel masih kurang terlaksana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyebut perkembangan teknologi digital yang pesat saat pandemi Covid-19 dapat memberikan kesempatan bagi para difabel khususnya kaum tunarungu untuk berkarya dan mendapatkan pekerjaan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan implementasi dari berbagai kebijakan yang telah dirumuskan pemerintah untuk mendorong terciptanya keadilan bagi para difabel masih kurang terlaksana.

“Dalam berbagai situasi dunia seperti sekarang, teknologi digital memberikan kesempatan yang makin besar, karena kita juga tidak perlu ketemu orang. Jadi kecenderungan mengekspresikan semuanya melalui digital pada dasarnya memberikan keuntungan,” ujarnya saat acara 'Dialog Internasional Women and Girls: Game Changers in Development' secara virtual seperti dikutip Senin (8/3).

Melalui teknologi digital, kata dia, diskriminasi gender akan lebih kecil. Menkeu berpesan agar para difabel bisa memanfaatkan dan membaca peluang dari pertumbuhan teknologi digital.

“Anda bisa menggunakan teknologi di mana usaha-usaha seperti usaha kecil sekarang marketingnya menggunakan platform digital, itu semua memberikan suatu kesempatan yang luar biasa,” ucapnya.

Menurutnya sejumlah kementerian juga memberi kesempatan bagi para difabel dapat bekerja seperti di Kementerian Keuangan dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

“Pekerjaan Kemenkeu lebih kepada analytical thinking, baca data, analisa data, melakukan research dan membuat formulasi kebijakan itu semuanya mungkin tidak usah banyak ngomong, pokoknya hasilnya ada dan dia bisa menyampaikan,” ungkapnya.

Menkeu menyebut sumbangan ekonomi digital terhadap produk domestik bruto (PDB) meningkat justru mengalami penurunan karena Covid-19. Pertumbuhan tersebut, katanya, diprediksi naik tiga kali lipat atau 300 persen yakni dari 44 miliar dolar AS dan akan menjadi 124 miliar dolar AS hanya dalam waktu lima tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement