Rabu 24 Feb 2021 14:04 WIB

BEI Targetkan Investor Ritel Naik 25 Persen pada 2021

Jumlah investor pasar modal tahun 2020 lalu tumbuh 56 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya (ilustrasi).
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis jumlah investor ritel akan kembali mengalami peningkatan pada tahun 2021. BEI menargetkan, sepanjang tahun ini jumlah investor ritel bisa naik 25 persen.

"Rencana tahun ini yang sudah disetujui komisaris dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pertumbuhannya (investor ritel) 25 persen," kata Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi, baru-baru ini. 

Baca Juga

Meski demikian, Hasan meyakini, pertumbuhan jumlah investor ritel bisa melampaui target yang telah ditetapkan. Hal tersebut mengingat antusiasme masyarakat yang meningkat pesat selama pandemi tahun lalu. 

Pada tahun lalu BEI menargetkan pertumbuhan investor ritel sebesar 25 persen yoy. Namun, realisasinya pertumbuhan investor ritel mencapai dua kali lipat. Jumlah investor pasar modal tahun lalu tumbuh 56 persen, di mana 53 persen di antaranya merupakan investor saham.  

Sementara itu, sejak awal tahun 2021, jumlah investor saham sudah meningkat dari 1,7 juta menjadi dua juta akun. Hasan berharap, percepatan pertumbuhannya bisa mecapai 10 persen per bulan sampai akhir desember tahun ini.

Hasan memgakui, peningkatan jumlah investor ritel ini tidak terlepas dari peran para influencer. Pesatnya adopsi teknologi makin mempercepat pertumbuhan jumlah investor saham ritel. 

"Ini sangat positif, kami tidak menutup mata peran selebgram, Youtuber, sosial media, dan influencer ini belakangan jauh memberikan pengaruh ke masyarakat umum," tutur Hasan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement