Rabu 17 Feb 2021 00:45 WIB

Studi: Pandemi Berdampak Besar pada Kesehatan Mental Anak

Studi temukan anak yang melukai diri sendiri meningkat dalam enam tahun terakhir.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nora Azizah
Studi temukan anak yang melukai diri sendiri meningkat dalam enam tahun terakhir (Foto: ilustrasi)
Foto: Pixabay
Studi temukan anak yang melukai diri sendiri meningkat dalam enam tahun terakhir (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Berdasarkan analisis terbaru ditemukan bahwa tingkat kecenderungan anak-anak kecil di Inggris untuk melukai diri sendiri meningkat dua kali lipat dalam enam tahun terakhir. Studi ini ditunjang dengan data yang menunjukkan kenaikan jumlah anak berusia kisaran 9 hingga 12 tahun yang dirawat di rumah sakit karena sengaja melukai diri mereka sendiri.

Jumlahnya bertambah dari 221 pada 2013 hingga 2014, menjadi 508 pada 2019 hingga 2020. Penemuan ini muncul ketika para ahli mengatakan pandemi Covid-19 berdampak besar pada kesehatan mental kaum muda.

Baca Juga

Tim Investigasi Guardian pada Oktober menemukan peningkatan jumlah anak dengan masalah tidur dan gangguan makan, serta kejenuhan untuk mendapatkan perawatan. Keith Hawton, seorang profesor psikiatri di Universitas Oxford, mengatakan bahwa data tentang menyakiti diri sendiri sesuai dengan apa yang ditemukan dari database penelitiannya, masalahnya menyebar ke rentang usia.

"Menurut saya, penting untuk diketahui bahwa tindakan menyakiti diri sendiri dapat terjadi pada anak-anak yang relatif kecil, yang membuat banyak orang terkejut. Saya pikir itu menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental mungkin meningkat dalam rentang usia yang sangat muda ini,” ujarnya yang dikutip di The Guardian, Selasa (16/2).

Rosamund McNeil, asisten sekretaris jenderal Serikat Pendidikan Nasional, mengatakan temuan itu sangat meresahkan. Dia mengatakan pandemi telah meningkatkan kesulitan kesehatan mental di antara banyak anak dan remaja, terutama anak-anak yang kurang mampu, berkulit hitam, dan mereka yang sudah memiliki gangguan mental.

Analisis ini menggabungkan data yang diperoleh File on 4 untuk penerimaan rumah sakit karena menyakiti diri sendiri selama 10 tahun terakhir, yang digolongkan berdasarkan usia. Data ini dirujuk silang dengan data populasi dari Office for National Statistics (ONS) untuk memastikan tingkat penerimaan yang akurat.

Tim Investigasi Guardian menemukan bahwa resep obat tidur untuk di bawah 18 tahun telah meningkat 30 persen menjadi 186.000 antara Maret dan Juni 2020 dibandingkan dengan dua tahun lalu. Sebuah survei terhadap 61 anak sekolah menengah oleh Place2Be, sebuah badan amal yang menawarkan konseling di sekolah, juga menunjukkan laporan bahwa kasus melukai diri sendiri naik 77 persen, dari 48 menjadi 85, dan laporan ide bunuh diri meningkat 81 persen menjadi 76 dari Agustus hingga September tahun lalu.

Emma Thomas, kepala eksekutif Young Minds, mengatakan, temuan yang mengkhawatirkan ini menunjukkan bahwa krisis Covid-19 telah berdampak besar pada kesehatan mental banyak anak muda. Ini mungkin terkait dengan ketakutan tentang virus, isolasi sosial, hilangnya rutinitas dan struktur, dan dalam beberapa kasus kematian atau pengalaman traumatis lainnya.

Anne Longfield, komisaris anak-anak untuk Inggris, berkata bahwa pihaknya membutuhkan konselor terlatih NHS di setiap sekolah. Rencana pemerintah untuk melatih ratusan pekerja kesehatan mental untuk bekerja di dan dekat sekolah hanya akan mencapai seperempat sekolah dalam tiga tahun.

"Itu sangat penting tetapi mengingat tingkat gangguan dalam kehidupan anak-anak, itu adalah sesuatu yang perlu diprioritaskan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement