Senin 21 Dec 2020 22:55 WIB

Arteta Minta Para Pemain Arsenal Berjuang

Mikel Arteta meminta para pemainnya untuk menjadi pejuang agar kembali bangkit.

Rep: Fitriyanto/ Red: Agung Sasongko
 Pelatih kepala Mikel Arteta dari Arsenal
Foto: EPA-EFE/Peter Powell
Pelatih kepala Mikel Arteta dari Arsenal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Arsenal Mikel Arteta meminta para pemainnya untuk menjadi pejuang agar kembali bangkit dari keterpurukan. Permintaan ini disampaikan Arteta jelang laga Piala Liga Inggris melawan Manchester City. 

Bagi Arteta, Piala Liga Inggris akan menjadi momentum Arsenal setelah tergelincir delapan kekalahan musim ini. Arteta sadar tekanan akan menjadi beban anak asuhnya untuk tampil lebih baik. Karenanya, pelatih asal Spanyol ini meminta para pemain untuk merespons keterpurukan dengan menjadi pejuang.

Baca Juga

"Saya suka melihat sekeliling saya, apakah itu staf, pelatih, pemain dan saya ingin melihat para pejuang," kata Arteta.

"Biasanya saat itu terjadi Anda memiliki dua jenis orang: pejuang dan korban. Anda hanya butuh pejuang, Anda tidak ingin ada korban. Korban hanya membawa alasan, hal negatif dan mereka mulai menyalahkan segala sesuatu yang terjadi di sekitar mereka atau yang tidak. Anda hanya perlu orang yang berjuang, orang yang berkontribusi, orang yang siap memberikan segalanya untuk tujuan saat ini."

Penampilan Arsenal telah memicu spekulasi tentang masa depan Arteta di tengah laporan tentang suasana yang memburuk di klub dan perpecahan di ruang ganti. “Saya benar-benar memperhatikan dan saya harus waspada dan saya sadar apa yang terjadi tetapi saya tidak membaca [laporan media],” katanya dilansir Evening Standard hari ini.

"Jika saya mulai membaca semua komentar, baik itu positif atau negatif, itu akan membuat saya gila. Saran saya kepada setiap pemain sama persis, itu juga terjadi di media sosial. Anda tidak bisa mengontrol siapa  adalah menulis, apa niat mereka. Jadi menurut saya hal itu sangat berbahaya untuk dilakukan." Lanjutnya.

“Suasana di klub sebaik mungkin ketika kami semua terluka. Semua orang khawatir dan semua orang menderita saat ini karena kami menginginkan lebih. Persatuan itu ada. Apakah ada kesatuan 100 persen di sekitar klub?  Tidak mungkin di klub mana pun bahkan ketika Anda menang karena pemain yang tidak berpartisipasi selalu lebih sulit." Pungkasnya. (

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement