Kamis 10 Dec 2020 07:15 WIB

Kebutuhan Vaksin Kota Salatiga Mencapai 110 Ribu Dosis

Kota Salatiga membutuhkan vaksin 110 ribu dosis.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Hafil
Kebutuhan Vaksin Kota Salatiga Mencapai 110 Ribu Dosis. Foto: Ilustrasi vaksin. Hasil survei penerimaan vaksin Covid-19 yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) yang didukung UNICEF dan WHO menunjukan bahwa mayoritas masyarakat siap divaksin Covid-19.
Foto: istimewa
Kebutuhan Vaksin Kota Salatiga Mencapai 110 Ribu Dosis. Foto: Ilustrasi vaksin. Hasil survei penerimaan vaksin Covid-19 yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) yang didukung UNICEF dan WHO menunjukan bahwa mayoritas masyarakat siap divaksin Covid-19.

IHRAM.CO.ID, SALATIGA--Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga mengalkulasi, kebutuhan vaksin Covid-19 untuk daerahnya mencapai 110.000 dosis. Kendati begitu seberapa banyak jatah vaksin untuk Kota Salatiga masih menunggu hasil koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah maupun Pemerintah Pusat.

Angka 110.000 dosis tersebut, didasarkan pada kebutuhan riil sasaran vaksinasi. Sejauh ini Pemkot Salatiga telah menentukan sasaran vaksinasi Covid-19 nanti adalah warga Kota Salatiga yang berusia 18 hingga 59 tahun.

Baca Juga

Namun untuk besaran kuota yang akan didapatkan terlebih dahulu, perlu berkoordinasi dengan pemprov maupun pusat. “Tentunya, jatah vaksin untuk Kota Salatiga tersebut tergantung oleh pemprov dan pusat,” kata Yulianto, saat dikonfirmasi di Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (8/12).

Selain itu, masih jelas wali kota, saat ini Pemkot Salatiga dalam posisi menunggu petunjuk teknis (juknis) terkait penganggaran vaksin Covid-19. Karena juga butuh payung hukum karena vaksin tersebut dibutuhkan untuk penanganan Covid-19.

Yuliyanto juga menegaskan terkait dengan prioritas pemberian vaksinasi Covid-19 di Kota Salatiga, akan dilakukan sesuai dengan prioritas kerawanan. Khususnya petugas di garis terdepan dalam penanganan dan pencegahan pandemi Covid-19.

“Mereka –utamanya-- adalah tenaga kesehatan (nakes), TNI dan Polri serta para petugas pelayanan yang bersinggungan dengan orang banyak,” tambahnya.

Meski saat ini vaksin mulai masuk Indonesia, Wali Kota Salatiga juga mengimbau kepada masyarakat Kota Salatiga agar tetap disiplin dan patuh dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19.

Menurutnya, disiplin dan kepatuhan dalam menerapkan prokes --hingga saat ini-- masih menjadi  kunci utama bagi pengendalian serta pencegahan penyebaran Covid-19 di tengah- tengah masyarakat.

Terlebih vaksin yang sudah diterima oleh Pemerintah juga masih harus melalui beberapa tahapan lagi, seperti harus lulus uji dan perizinan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI serta fatwa halal Majelis Ulama Indonesia (MUI) terlebih dahulu.

Maka sambil menunggu tahapan tersebut tersebut tetap berjalan, masyarakat di Kota Salatiga diimbau jangan lagi mengabaikan petingnya disiplin serta kepatuhan dalam menerapkan prokes Covid-19.

“Warga Kota Salatiga tetap harus disiplin dalam memakai masker, membiasakan untuk mencuci tangan dengan bersih pakai sabun dan tetap menjaga jarak jika berada di tengah kerumunan orang banyak,” tandas Yuliyanto.

Sementara itu, data dari laman resmi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Salatiga –sampai dengan Senin (7/12)—tercatat total kumulatif pasien Covid-19 di Kota Salatiga sudah mencapai 806 orang.

Pasien yang terkonfirmasi positif dan harus menjalani perawatan dan isolasi mencapai 204 orang. Sementara penderita yang sudah dinyatakan sembuh melalui tes usap mencapai 580 orang.

Sementara untuk pasien yang positif terpapar Covid-19 dan dinyatakan meninggal dunia total mencapai 22 orang. Bulan November hingga awal Desember ini, merupakan masa ledakan kasus Covid-19 di Kota Salatiga yang ditandai dengan lonjakan angka penderita baru secara signifikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement