Ahad 06 Dec 2020 20:14 WIB

Satgas Kabupaten Tangerang: Kesiapan Vaksinasi 70 Persen

Anggaran dan data orang yang mau disuntik belum jelas.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas medis menunjukkan tempat penyimpanan vaksin COVID-19 di Ruang Instalasi Farmasi RSUD Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (1/12/2020). RSUD Kabupaten Tangerang menyiapkan dua unit ruangan pendingin atau cooling room dengan kapasitas masing-masing 100 liter dan 1.250 liter.
Foto: Antara/Fauzan
Petugas medis menunjukkan tempat penyimpanan vaksin COVID-19 di Ruang Instalasi Farmasi RSUD Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (1/12/2020). RSUD Kabupaten Tangerang menyiapkan dua unit ruangan pendingin atau cooling room dengan kapasitas masing-masing 100 liter dan 1.250 liter.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Tangerang masih berupaya melakukan kesiapan vaksinasi, sembari menunggu vaksin didatangkan dari pemerintah pusat. Menurut penuturannya, SDM sudah siap, namun kesiapan pendataan dan anggaran masih perlu dimatangkan.

“Kesiapan sekitar 70 persen. Anggaran belum jelas, lalu orang yang mau disuntik juga belum jelas,” kata Hendra kepada Republika, Ahad (6/12).

Soal pendataan penduduk Kabupaten Tangerang yang akan mendapatkan vaksin, Hendra menyebut sebenarnya pihaknya telah melakukan pendataan terhadap sebagian kalangan yang memang diprioritaskan, yakni TNI dan Polri. Namun, saat pendataan belum benar-benar selesai, Hendra mengatakan ada arahan dari pemerintah pusat yang akan menyediakan aplikasi yang terkoneksi dengan NIK untuk melakukan pendataan.

“Sementara kita enggak mendata lagi karena ada aplikasi itu, tapi masih belum, aplikasinya sedang berjalan,” terangnya.

Namun, menurut perhitungannya, Hendra menyebut setidaknya ada 3 juta penduduk Kabupaten Tangerang yang sesuai ketentuan penerima vaksin berusia 18-59 tahun.

Adapun, soal kesiapan anggaran yang dibutuhkan dalam menunjang pelaksanaan vaksinasi, Hendra menjelaskan pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan terkait vaksinasi tersebut.

“Belum kita hitung secara detail karena belum pasti ya. Kita tunggu juknisnya, baru bisa memperhitungkan anggarannya,” ujar dia.

Sementara itu, kesiapan berupa pemberian pelatihan bagi petugas medis yang akan melakukan vaksinasi dinilai sudah siap. Hendra menuturkan telah menyelenggarakan pelatihan melalui online terhadap setidaknya tiga perwakilan tenaga medis dari 44 puskesmas yang ada di Kabupaten Tangerang atau minimal ada 132 tenaga medis.

“Seluruh puskesmas, RS, sudah pelatihan jadi vaksinator. Itu akan lebih dari 132 karena rumah sakit juga ada,” terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement