REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Terdapat golongan manusia yang dipastikan akan merasakan panasnya api neraka. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam sejumlah ayat Alquran.
Dr. Mohammad Najeeb Qasmi dalam laman milligazette.com, di antaranya adalah surat surat al-Humazah. Dalam surat Humazah (1-9), tertulis, hamzun yang berarti menunjuk seseorang dengan niat negatif, dan lamz yang berarti mencari-cari kesalahan atau mengejek orang lain, termasuk dalam dosa besar, dan dipastikan akan dilemparkan ke dalam api neraka. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujuraat:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS Al-Hujarat: 11)
وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ "Dan jangan saling menyerang. Apakah salah satu dari Anda suka bahwa dia makan daging saudaranya yang sudah meninggal? Kamu akan membencinya." (QS Al-Hujuraat: 12).
عن أبي هريرة، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم، قال: أتدرون ما الغيبة؟ قالوا: الله ورسوله أعلم، قال: ذكرك أخاك بما يكره. قيل أفرأيت إن كان في أخي ما أقول؟ قال: إن كان فيه ما تقول، فقد اغتبته، وإن لم يكن فيه فقد بهته
Dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad SAW pernah bertanya kepada sahabatnya, "Apakah Anda tahu apa itu fitnah?" Para sahabat menjawab, "Allah dan Nabi-Nya (SAW) lebih tahu." Nabi Muhammad (SAW) berkata, "Untuk merujuk pada sifat atau karakteristik saudara Anda yang tidak dia sukai."
Para sahabat lantas bertanya kepada Nabi (SAW), "Bagaimana jika hal-hal yang dirujuk tentang orang itu ada di dalam dirinya?" Nabi Muhammad (SAW) bersabda, "Jika hal-hal yang dirujuk tentang orang tersebut benar-benar ada di dalam dirinya, maka itu adalah kasus fitnah, jika tidak ada di dalam dirinya maka akan menjadi kasus fitnah." (HR Muslim)
Ikuti Whatsapp Channel Republika
