Kamis 26 Nov 2020 00:24 WIB

Australia Open Berpotensi Diundur Satu Pekan

Turnamen akan tetap berlangsung asalkan para pemain bersedia menjalani karantina.

Australia Open
Foto: atptour
Australia Open

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grand Slam Australia Open berpotensi diundur satu hingga dua pekan dari jadwal awal. Ini lantaran negosiasi antara penyelenggara, asosiasi tenis, serta Pemerintah Victoria terkait protokol kesehatan Covid-19 masih belum mencapai kesepakatan.

“Ada beberapa opsi tanggal yang akan kami bahas,” kata Menteri Olahraga dan Pariwisata Victoria Martin Pakula seperti dikutip Reuters, Rabu (25/11).

Sebelumnya, santer beredar kabar bahwa Australia Open 2021 kemungkinan diundur karena adanya pengetatan protokol Covid-19 di Negeri Kanguru itu. Namun Tenis Australia (TA) menepis spekulasi soal turnamen Grand Salam itu akan mundur dari jadwal semula yaitu 18-31 Januari.

“Saya telah melihat laporan yang menunjukkan kemungkinan (turnamen) akan ditunda selama satu atau dua pekan. Tapi itu masih kemungkinan,” kata Pakula. “Akan tetapi, itu bukan satu-satunya pilihan. Seperti yang diketahui, French Open ditunda beberapa bulan, Wimbledon juga tidak digelar. Saya kira ini hanya penundaan singkat.”

Perdana Menteri Victoria Dan Andrews juga yakin jika turnamen akan tetap berlangsung asalkan para pemain bersedia menjalani karantina terlebih dahulu. “Kami akan mengadakan Australia Open, tetapi (turnamen) harus digelar tak seperti biasanya,” kata Andrews.

Kewajiban karantina, kata Andrews, akan menjadi persyaratan yang harus disepakati oleh pihak ATP dan WTA dengan otoritas kesehatan setempat mengingat adanya pengetatan protokol Covid-19 yang diterapkan pemerintah setempat. “Seluruh dunia sedang dalam bahaya sehingga akan ada karantina bagi siapapun yang datang ke negara kami. Tidak ada jalan lain,” katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement