Selasa 10 Nov 2020 18:53 WIB

Jasa Kurir Sepeda, Cari 'Tambahan' Sekaligus Salurkan Hobi

Ke depan, Orangebike akan berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bilal Ramadhan
Sandi Hendrayana (39 tahun) menyiapkan sepedanya untuk mengtarkan pesanan, di Kota Tasikmalaya, Jumat (6/11). Sandi merupakan pendiri Orangbike Messenger Service, jasa kurir di Kota Tasikmalaya yang pengantarannya mengunakan sepeda.
Foto: Bayu Adji P/Republika
Sandi Hendrayana (39 tahun) menyiapkan sepedanya untuk mengtarkan pesanan, di Kota Tasikmalaya, Jumat (6/11). Sandi merupakan pendiri Orangbike Messenger Service, jasa kurir di Kota Tasikmalaya yang pengantarannya mengunakan sepeda.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA --  Layanan antarjemput barang dewasa ini tak lagi hanya mengandalkan jasa ekspedisi besar. Di beberapa kota, sejumlah orang berinovasi dengan menyediakan jasa antarjemput barang di dalam kota dengan menggunakan sepeda. Di Kota Tasikmalaya misalnya, terdapat layanan jasa kurir berbasis sepeda bernama Orangbike Messenger Service.

Pendiri Orangbike Messenger, Sandi Hendrayana (39 tahun) mengatakan, layanan antarjemput barang menggunakan sepeda sudah beroperasi sejak 1 Juni 2019. Adalah film Premium Rush yang menginspirasinya menyediakan jasa tersebut.

Ketika itu, Sandi memang sedang tak memiliki pekerjaan. Ia berniat membuka usaha, tapi terbentur modal. Namun, ia terpikirkan untuk menyediakan jasa kurir menggunakan sepeda.

"Dulu saya pernah nonton film Premium Rush dan pernah liat informasi di Jakarta ada komunitas sepeda yang jadi kurir, saya kepikiran buka di Tasik. Kayaknya seru karena belum ada di Tasik," kata dia kepada Republika, Jumat (6/11).

Modal awal Sandi membangun usaha itu hanyalah satu unit sepeda ukuran 20 inci. Ia langsung melakukan promosi melalui media sosial dan orang-orang yang dikenalnya. Ternyata, responnya bagus. Dalam sebulan pertama, lelaki asli Tasikmalaya itu sampai kewalahan melayani pesanan.

"Saat berdiri, satu bulan saya kewalahan orderan. Karenanya dibuka open recruitment melalui medsos," kata dia.

Saat ini, kurir yang terdapat di Orangbike Messenger telah mencapai 26 orang. Sebanyak 20 orang berada di Kota Tasikmalaya dan sisanya berada di Kabupaten Garut.

Menurut dia, pesanan yang masuk ke Orangbike Messenger pernah mencapai 70 per hari. Namun saat awal pandemi Covid-19, pesanan sempat menurun tajam. Kendati demikian, jasa kurir itu tetap dapat bertahan dan saat ini rata-rata pemesanan mencapai 40-50 per hari.

Sandi menjelaskan, rata-rata pesanan yang masuk ke Orangbike Messenger adalah pengiriman makanan dan minuman. Sebab, Kota Tasikmalaya memang terkenal sebagai pusat kuliner. Namun, bukan berarti jasa kurir itu tak melayani pengiriman barang.

Pengiriman barang juga tetap dilayani, asal spesifikasinya sesuai. Ia menyebutkan, barang yang dikirim maksimal berbobot 3 kilogam dengan dimensi maksimal 30x30x20 sentimeter. Karena, kurir akan membawa barang itu menggunakan tas.

Sandi menjelaskan, sistem pemesanan saat ini masih menggunakan aplikasi WhatsApp. Pelanggan terlebih dahulu memesan melalui operator di nomor 082118414269. Setelah itu, pesanan akan disampaikan kepada kurir yang lokasinya dekat dengan tempat pengambilan barang. Sebab, kurir yang ada tersebar di beberapa titik.

"Nanti diinfokan mau ambil di mana, antar ke mana, lalu kita kasih harga," kata dia.

Sekali pengiriman, Orangbike Messenger mematok harga di angka Rp 10 ribu. Namun, harga itu hanya untuk pengiriman yang lokasinya di wilayah Kota Tasikmalaya. Jika melebihi batas, harganya akan disesuaikan.

Jasa kurir Orangbike Messenger juga masih terbatas. Orangbike Messenger hanya melayani pesanan setiap Senin-Sabtu pada pukul 09.00-17.00 WIB. Menurut Sandi, pada dasarnya layanan kurir berbasis sepeda itu sama dengan jasa kurir lainnya. Hanya saja, kurir Orangbike menggunakan sepeda dalam pengirimannya.

"Jadi kita ramah lingkungan dan bisa meminimalisir produk polusi. Ini sangat baik untuk bumi. Itu salah satu kampanye kita juga," kata dia.

Selain itu, ia menambahkan, secara teori penggunaan sepeda juga dapat lebih cepat di dalam kota. Sebab, sepeda tidak terimbas macet dan bisa melalui jalan tikus. "Jadi banyak keuntungan kalau menggunakan jasa kurir sepeda," ujar dia.

Sandi berharap, ke depannya, jasa kurir sepeda itu dapat lebih berkembang dan warga bisa terus mendukungnya. Sebab, Orangbike merupakan jasa pionir yang ramah lingkungan di Kota Tasikmalaya.

Ke depannya, ia juga akan berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan untuk mengembangkan layanan kurir itu. "Kami juga berharap bisa terus membudayakan gowes. Karena dengan begitu, kita lebih sehat dan bumi kita kembali segar," kata dia.

Sementara itu, salah seorang kurir di Orangbike Messenger, Wendy Mulyana (27) mengaku hanya iseng bergabung ketika layanan itu dibuka, satu tahun silam. Ketika itu, ia memang sedang menganggur. Saat melihat ada layanan jasa pengiriman barang menggunakan sepeda, Wendy lantas ingin menjajalnya.

"Saya lihat di Instagram ada Orangbike Messenger yang menyediakan jasa pengiman menggunakan sepeda. Kebetulan saya pernah nonton film Premium Rush, kayaknya keren kalau ikut gabung sama Orangbike," kata dia.

Dari semula hanya ingin mengisi waktu luang, Wendy lama-kelamaan menikmatinya. Sebab, pada dasarnya ia memang hobi bersepeda. Karenanya, menjadi kurir baginya bisa sekaligus menyalurkan hobi.

Dari segi penghasilan, menurut dia, uang yang didapat dari menjadi kurir cukup lumayan. Dalam sehari, ia bisa mendapat minimal 10 pesanan. Jika sedang semangat dan banyak pesanan, ia bahkan bisa mengirimkan lebih dari 20 barang.

Kendati demikian, ia mengatakan, menjadi kurir berbasis sepeda bukan berarti tanpa tantangan. Seorang kurir harus memiliki tanggung jawab yang tinggi kepada pelanggannya.

"Misalnya kalau antar minuman panas atau dingin, kalau terlalu lama, kan jadi enggak enak. Sejauh ini tak ada masalah. Sekarang rata-rata satu pengiriman butuh waktu 15 menit," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement