Selasa 10 Nov 2020 14:46 WIB

Mentan Minta Produksi Alsintan Utamakan Bahan Baku Lokal

Mekanisasi penting untuk memacu akselerasi produktivitas.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian,  Kementerian Pertanian, Tangerang Selatan, Selasa (11/10).
Foto: Republika/Dedy Darmawan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Kementerian Pertanian, Tangerang Selatan, Selasa (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meminta agar mekanisasi industri pertanian nasional mengutamakan bahan baku lokal. Ia mengatakan, dibutuhkan industri mesin yang bermodal kuat untuk memperbesar porsi komponen lokal untuk alat dan mesin pertanian.

"Mekanisasi penting untuk memacu akselerasi produktivitas tapi sekarang seperti apa kesiapan kita, ini butuh industri besar dengan modal kuat," kata Syahrul di Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Kementerian Pertanian, Tangerang Selatan, Selasa (10/11).

Baca Juga

Ia mengatakan, jika kemampuan produksi alat dan mesin pertanian dari lokal bisa lebih besar, pemerintah memiliki daya intervensi yang kuat untuk terus meningkatkan penggunaan teknologi industri 4.0 dalam pertanian tradisional.

Menurut dia, Kementan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian sudah memiliki kapasitas yang cukup dalam menciptakan protitpe mesin pertanian. Hanya saja, ia meminta agar setiap pengemgangan protitipe bisa menggandeng berbagai UMKM sehingga potensi lokal lebih tergali.

"Tentu ini butuh proses, dan butuh dukungan dari pemerintah daerah untuk memajukan industri alat dan mesin pertanian hasil dari lokal," ujarnya.

Syahrul juga menyebut, pemerintah akan terus mengajar investor-investor asing produsen alat dan mesin pertanian untuk membangun pabrik di Indonesia. Dengan begitu, diharapkan terjadi transfer teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam negeri.

"Kita akan coba melapor presiden untuk mengajak berbagai pihak, kita harus terbuka seperti negara lain juga terbuka jika industri kita ingin masuk berinvestasi," ujarnya.

Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) Kementerian Pertanian, Agung Prabowo mengatakan, BBP Mektan sudah menghasilkan berbagai prototipe alsintan hasil rekayasa BBP Mektan untuk mendukung pertanian maju, mandiri dan moderen. Dimulai dari alat dan mesin pra panen, panen dan pengolahan hasil pertanian.

Lebih lanjut, Laboratorium Penguji BBP Mektan sudah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) di bawah Badan Standardisasi Nasional (BSN) dengan sertifikat akreditasi untuk 17 ruang lingkup. Sertifikat akreditasi tersebut juga berlaku di tingkat internasional karena BSN memiliki mutual agreement dengan lembaga-lembaga internasional.

Laboratorium penguji BBP Mektan memiliki fasilitas uji lab traktor roda empat kapasitas hingga 200 hp, traktor roda dua, pompa air irigasi, sprayer, serta lab alsintan pascapanen.

Adapun, jumlah alat dan mesin yang telah diuji dalam tiga tahun terakhir, 286 unit tahun 2018, 325 unit tahun 2019, serta untuk Januari-November 200 sebanyak 233 unit senilai Rp 2,3 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement