Kamis 05 Nov 2020 11:53 WIB

Masjid di Gloucester Siap Hadapi Lockdown 

Masjid Gloucester siap jika ada kebijakan lockdown.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Masjid di Gloucester Siap Hadapi Lockdown. Foto: Seorang pejalan kaki berjalan melintasi Jembatan Milenium di atas sungai Thames di London, Senin (11/5). Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pada hari Minggu kembai membuka aktifitas perkantoran setelah masa lockdown akibat pandemi COVID-19. (
Foto: AP /Kirsty Wigglesworth
Masjid di Gloucester Siap Hadapi Lockdown. Foto: Seorang pejalan kaki berjalan melintasi Jembatan Milenium di atas sungai Thames di London, Senin (11/5). Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pada hari Minggu kembai membuka aktifitas perkantoran setelah masa lockdown akibat pandemi COVID-19. (

REPUBLIKA.CO.ID,GLOUCESTER --- Salah satu masjid di kota Gloucester, Inggris talah mengumumkan rencana penutupan sementara aktivitas di masjid karrna adanya pemberlakukan pembatasan kegiatan keagamaan untuk menekan penyebaran kasus Covid-19. Anggota komite Masjid E Umar di Tredworth mengatakan pertemuan-pertemuan besar telah dilarang di kota itu. 

Sebelumnya Pemerintah Inggris mengumumkan akan kembali menerapkan karantina wilayah atau lockdown mulai Kamis (5/11) malam. Ini membuat seluruh tempat ibadah harus mematuhi serangkaian pedoman yang diberlakukan sampai pembatasan tersebut dicabut pada 2 Desember mendatang.

Baca Juga

"Kami memutuskan apa yang terbaik untuk dilakukan untuk komunitas dan masjid. Dengan pedoman pemerintah, itu akan ditutup tetapi jika seseorang ingin ibadah sendiri maka mereka bisa melakukannya tetapi bukan berjamaah," kata Shamsuz Zaman Litu yang menjabat sebagai Sekretaris publikasi Masjid seperti dilansir Gloucestershire live pada Kamis (5/11).

Pemerintah Inggris sebelumnya mengibau fasilitas tempat ibadah hanya bisa digunakan untuk menyiarkan panggilan beribadah, ibadah secara individu, penitipan anak formal atau sebagai sekolah, layanan publik seperti bank makanan, donor darah, dan lainnya. 

"Covid-19 benar-benar berbahaya, jadi untuk keselamatan umat, agama sebenarnya membantu orang untuk hidup. Jadi jika pemerintah mengatakan untuk menutup agar membantu orang-orang hidup maka agama setuju dengan itu. Saya katakan bahwa Allah ada di mana-mana, jadi jika Anda beribadah di rumah, jika Anda beribadah dari mana pun dia dapat mendengarkan Anda. Anda tidak harus pergi ke masjid. Ini keamanan bagi orang-orang, komunitas, dan negara," kata Litu.

Setelah karantina pertama yang berakhir pada Juli, masjid di Gloucester melakukan perubahan besar untuk melindungi jamaahnya dari virus corona. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement