Selasa 13 Oct 2020 17:07 WIB

BPBD Bantul Imbau Warga Waspadai Pohon Tumbang

Kejadian pohon tumbang yang berpotensi terjadi ketika hujan dengan intensitas tinggi.

Pohon tumbang (ILustrasi).
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Pohon tumbang (ILustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau masyarakat mewaspadai kejadian pohon tumbang yang berpotensi terjadi ketika hujan dengan intensitas sedang dan lebat dan disertai angin kencang.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Bantul Aka Luk Luk saat dihubungi di Bantul, Selasa, mengatakan, bahwa cuaca pada Selasa sore ini berpotensi terjadi hujan intensitas sedang - lebat disertai kilat dan angin kencang di empat kecamatan wilayah Bantul yaitu Banguntapan, Piyungan, Sedayu dan Kasihan.

Baca Juga

"Untuk mewaspadai potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang - lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang, pada waktu peringatan dini tersebut. Yang perlu diwaspadai dampak dari kondisi tersebut, pohon tumbang, baliho tumbang dan sebagainya," katanya.

Dia mengatakan, apabila masyarakat sedang berada di luar rumah ketika terjadi kondisi cuaca seperti yang ada pada peringatan dini tersebut atau ada petir supaya tidak berteduh di bawah pohon dan bermain telepon seluler karena dapat membahayakan keselamatan mereka.

Meski demikian, kata dia, kewaspadaan terhadap potensi kejadian dampak hujan di musim sekarang ini tidak sampai pada dampak banjir atau genangan lahan permukiman, termasuk juga tanah longsor di daerah rawan bencana itu, tetapi nantinya perlu diwaspadai.

"Sementara belum (potensi banjir dan tanah longsor), tetapi nanti jika sudah musim penghujan tentunya lebih diwaspadai," katanya.

Menurut dia, sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa puncak musim hujan di DIY termasuk Bantul pada Januari Februari, namun hingga akhir 2020 untuk mewaspadai dampak fenomena La Nina, yang akan menambah curah hujan.

"Dalam waktu dekat ini kami ada rakor (rapat koordinasi) dengan desa desa untuk kesiapsiagaan akan potensi ancaman bencana tanah longsor, banjir dan angin kencang," demikian Aka Luk Luk.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement