Selasa 01 Sep 2020 15:42 WIB

KPB Bangka Belitung Sosialisasi Bursa Lelang Lada

Selain Sosialisasi, KPB juga lakukan pembinaan petani lada Bangka Belitung

Kantor Pemasaran Bersama (KPB) Lada Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan pembinaan peningkatan pemahaman para petani lada, dalam memasarkan lada di bursa lelang lada. Hal ini dalam upaya meningkatkan kejayaan Muntok White Pepper (Lada Putih Muntok) Bangka Belitung (Babel).
Foto: Pemprov Babel
Kantor Pemasaran Bersama (KPB) Lada Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan pembinaan peningkatan pemahaman para petani lada, dalam memasarkan lada di bursa lelang lada. Hal ini dalam upaya meningkatkan kejayaan Muntok White Pepper (Lada Putih Muntok) Bangka Belitung (Babel).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG  -- Kantor Pemasaran Bersama (KPB) Lada Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan pembinaan peningkatan pemahaman para petani lada, dalam memasarkan lada di bursa lelang lada. Hal ini dalam upaya meningkatkan kejayaan Muntok White Pepper (Lada Putih Muntok) Bangka Belitung (Babel).

Pembinaan pemahaman petani lada tersebut dibungkus dalam kegiatan sosialisasi dan keikutsertaan pasar lelang komoditi lada, Senin (31/8) di Ruang Pasir Padi Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. Direktur BUMD B3S Prof. Saparudin mengatakan kegiatan sosialisasi bursa lada atau lebih dikenal dengan pasar lelang untuk komoditi lada, merupakan upaya KPB Babel untuk memberikan alternatif terobosan memasarkan lada putih melalui PLK dengan dibekali pemahaman dan kemampuan seorang petani lada baik perorangan maupun tergabung dalam gabungan kelompok dapat ikut dalam pasar lelang komoditi untuk memasarkan lada.

Dengan meningkatnya pemahaman petani memasarkan lada lewat sistem modern petani dapat menjual langsung ladanya ke para pengusaha lada di mana pun berada. Dengan seperti itu, para petani lada di Babel bisa menentukan harga lada yang dijualnya ke pengusaha, yang hasilnya nanti diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah.

“Intinya petani dapat menjual langsung ladanya ke pengusaha langsung dan bisa mencantumkan harga ladanya juga. Sehingga petani lebih sejahtera, sebab di negara luar, petani itu hidupnya sejahtera dan kaya raya bukan hanya pengusahanya, karena petani yang punya komoditi," ujarnya.

Harapannya, ke depan bukan hanya lada saja yang bisa dijual melalui sistem bursa lelang lada, namun komoditi lain yang ada di Babel dapat juga dipasarkan melalui lelang ini.

Sementara itu, Direktur Utama JFX Paulus Lumintang menegaskan dukungan sepenuhnya terhadap kegiatan yang dilakukan oleh KPB Babel dan Pemprov. Kepulauan Bangka Belitung untuk mengembalikan kejayaan lada.

“Kami sangat mendukung sepehuhnya atas kegiatan pemasaran lada dengan tujuan mengembalikan kejayaan lada di Babel, untuk Indonesia,” ungkapnya.

Tujuan utama pemahaman penjualan melalui bursa lelang lada untuk para petani lada ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Babel, selain itu diharapkan juga dapat memberikan pemasukan ke PAD pemda di Babel.

Menurutnya kualitas rasa dan wangi lada Babel berbeda dengan lada dari negara-negara lainnya. Oleh sebab itu, petani lada diminta untuk menjaga kualitas ladanya, dan lahan lada juga jangan dialihfungsikan menjadi perkebunan lain. 

“Tolong lahan lada jangan dialihfungsikan ke bidang lain sehingga nantinya untuk membeli lada harus membeli dulu ke negara lain dan dijaga kulitas produksinya,” pungkasnya. 

Dalam sosialisasi tersebut KPB Babel, mengundang para pembicara yang berkompeten dan pelaku di lapangan. Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur BUMD Bumi Bangka Belitung Sejahtera (B3S) Prof. Saparuddin, Dirut JFX Paulus Lumintang, Direktur PT KPBI Josse, serta Sekretaris Disperindag Babel Deki Susanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement