Jumat 28 Aug 2020 10:48 WIB

Yogyakarta International Airport Resmi Beroperasi

Luas bandara Yogyakarta International Airport 13 kali bandara lama.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Gubernur DIY Sri Sultan HB X (kiri) Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (ketiga kiri) Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kanan) Menteri Sekretaris Negara Pratikno (kedua kanan) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kudubandio (kanan) memberikan sambutan saat peresmian terowongan (underpass) Yogyakarta International Airport (YIA), Temon, Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat (31/1/2020).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Gubernur DIY Sri Sultan HB X (kiri) Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (ketiga kiri) Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kanan) Menteri Sekretaris Negara Pratikno (kedua kanan) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kudubandio (kanan) memberikan sambutan saat peresmian terowongan (underpass) Yogyakarta International Airport (YIA), Temon, Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat (31/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bandara Yogyakarta International Airport di Kulon Progo mulai beroperasi setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini, Jumat (28/8). Bandara ini dibangun dengan total anggaran mencapai Rp 11,3 triliun.

“Bandara ini pembebasan lahannya menghabiskan Rp 4,2 triliun. Untuk konstruksi baik terminal maupun runway Rp 7,1 triliun. Artinya totalnya Rp 11,3 triliun,” ujar Jokowi saat peresmian di Yogyakarta, Jumat (28/8).

Ia pun mengapresiasi pengerjaan bandara yang sangat cepat dibandingkan pembangunan bandara-bandara di daerah lainnya. Total waktu pembangunan bandara inipun selama 20 bulan. Bandara Yogyakarta International Airport dibangun dengan panjang landasan pacu 3.250 meter dan dapat digunakan untuk mendarat pesawat berbadan besar seperti Airbus A380 dan Boeing 777.

“Pesawat gede-gede bisa turun di sini, karena runway-nya 3250. Luas terminal yang lama itu 17 ribu meter persegi. Di sini 219 ribu meter persegi. Berapa kali? 13-14 kali lipat dari yang lama,” ujar dia.

Selain itu, bandara baru ini juga mampu menampung 20 juta penumpang. Kapasitas terminal bandara Yogyakarta International Airport ini jauh lebih besar dibandingkan bandara lama Bandara Adisucipto yang hanya mampu menampung 1,6 juta penumpang.

Jokowi mengatakan, bandara ini juga telah didesain memiliki daya tahan terhadap gempa hingga 8,8 SR dan mampu menahan gelombang tsunami hingga ketinggian 12 meter. “Insya Allah ini sudah dirancang untuk ke sana semuanya,” tambah Jokowi.

Menurut Jokowi, bandara baru Yogyakarta ini merupakan bandara terbaik di Indonesia saat ini dengan desain arsitektur dan desain interior yang menarik. Ia yakin, meskipun di masa pandemi ini jumlah pengunjung yang menggunakan bandara masih sedikit, namun jumlah penumpang akan kembali meningkat setelah dilakukannya vaksinasi Covid-19 nanti.

“Dengan mengucap bismillah, pagi hari ini saya resmikan bandara Yogyakarta International Airport dan pengoperasian menara airnav serta sistem peringatan dini tsunami,” tutur Presiden Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement