Senin 20 Jul 2020 13:39 WIB

Pasien Covid-19 Baru di Sukabumi Didominasi Wanita

Pada Ahad ini, ada tujuh pasien positif baru yakni lima wanita dan dua pria.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni memantau persiapan new normal atau adaptasi kebiasaan baru (AKB) di pasar tradisional dan modern, Selasa (2/6) lalu
Foto: riga nurul iman
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni memantau persiapan new normal atau adaptasi kebiasaan baru (AKB) di pasar tradisional dan modern, Selasa (2/6) lalu

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus baru pasien positif terinfeksi Covid-19 di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, didominasi oleh kaum wanita, sesuai data sebaran yang rilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat, dari tujuh kasus baru lima di antaranya adalah wanita.

"Pada Ahad ini, ada tujuh pasien positif baru yakni lima wanita dan dua pria," kata perwakilan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia.

Adapun rinciannya, wanita berusia 24 tahun warga Kecamatan Cisaat, pria berusia 43 tahun warga Kecamatan Kabandungan, wanita 46 tahun warga Kecamatan Cireunghas, kemudian pria berusia 35 tahun asal Kecamatan Sukaraj, dua wanita masing-masing berusia 29 dan 28 tahun asal Kecamatan Nagrak serta seorang wanita berusia 35 tahun asal Kecamatan Nyalindung.

Dariinformasi yang dihimpun, kasus baru tersebut dari hasil pemeriksaan tes usap (swab) yang dilakukan Pemkab Sukabumi, namun bukan program untuk umum. Menurutnya, kasus Covid-19 di kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini masih terus berfluktuasi apakah bertambah ataupun berkurang.

Namun di sisi lain, pada data terbaru sebaran Covid-19 terdapat tiga pasien yang sembuh seluruhnya merupakan wanita yang berasal dari Kecamatan Palabuhanratu, Cireunghas dan Cisaat.

Sementara untuk total jumlah warga yang terinfeksi hingga hari ini untuk yang terkonfirmasi positif sebanyak 64 orang, 11 masih dalam perawatan dan 53 lainnya dinyatakan sembuh. Tetapi dari puluhan warga yang terinfeksi virus yang bisa menyebabkan kematian ini tidak ada yang meninggal dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement