Jumat 19 Jun 2020 17:45 WIB

Status PPN Pelabuhan Ratu Ingin Dinaikkan Jadi PPS

Perubahan status PPS bisa memudahkan akses perikanan dan kelautan ke pasar eksor

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ingin mengembangkan dan menaikan status Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pelabuhan Ratu menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS).
Foto: kkp
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ingin mengembangkan dan menaikan status Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pelabuhan Ratu menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ingin mengembangkan dan menaikan status Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pelabuhan Ratu menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS). Hal itu menjadi komitmennya untuk memajukan wilayah pesisir selatan Sukabumi, Jawa Barat.

Hal ini disampaikan Edhy saat menyapa nelayan di PPN Pelabuhan Ratu, Kamis, (18/6)."Dari sisi perikanan tangkap, kita hadir di salah satu pelabuhan perikanan yang tertua di Indonesia, yang tadi dimintakan untuk menjadi pelabuhan perikanan samudera," ujar Edhy, Kamis (18/6).

Edhy mengaku sudah mengutus Dirjen Perikanan Tangkap Zulficar Mochtar segera memproses rencana tersebut. Ia menilai perubahan status PPS bisa memudahkan akses produk perikanan dan kelautan dari Sukabumi untuk langsung menjangkau pasar ekspor tanpa perlu dibawa ke Jakarta terlebih dahulu.

"Ini sedang kita hitung dan Bea Cukai sedang kita yakinkan bahwa membuka (ekspor dari Sukabumi) langsung efisiensinya sampai sejauh mana. Yang jelas kalau saya lihat jauhnya jarak dengan Jakarta ngapain harus kesana lagi, Mending langsung saja dari sini," sambung Edhy.

Edhy menilai potensi perikanan pesisir selatan Sukabumi cukup besar lantaran menjadi daerah perlintasan tuna secara internasional dan jenis-jenis ikan lain. Hal ini terlihat dari jumlah tangkapan yang didaratkan ke PPN Palabuhan Ratu mencapai 10 ribu ton per tahun. Edhy tidak mempersoalkan bentuk dan model gedung yang akan dibangun selama bermanfaat bagi nelayan serta masyarakat di sekitar pelabuhan.

"Saya sangat yakin kalau ini diperbaiki (potensinya) akan cukup besar karena ini belum termasuk optimalisasi kapal-kapal perbatasan ZEE kita. Nah ini kita harapkan akan kita dorong," kata Edhy.

Sebelumnya, niat pengembangan PPN Palabuhan Ratu dilontarkan Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sarjono. Menurut Adjo, rencana tersebut telah dirintis sejak 10 tahun terakhir dan tertunda hingga saat ini. "Rencananya PPN menjadi pelabuhan perikanan samudera, 10 tahun sudah dirintis," kata Adjo.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruhzanul Ulum mengurai pelabuhan yang masih kecil menjadi salah satu kendala optimalisasi pengembangan sektor kelautan dan perikanan di wilayahnya. Karenanya, dia berharap kunjungan Edhy ke Sukabumi bisa menjawab persoalan tersebut.

"Potensi kelautan di Jabar luar biasa, dari pantai utara, pantai selatan sangat luar biasa. Tetapi potensi tersebut belum bisa termanfaatkan karena ada kendala, antara lain karena pelabuhan yang masih kecil-kecil," ucap Uu.

Di PPN Palabuhan Ratu, Edhy juga membagikan paket bantuan secara simbolis kepada masyarakat. Bantuan tersebut diantaranya 1.000 paket bantuan siaga nelayan, 200 paket Gemarikan, 21 sertifikat keterampilan penanganan ikan.

Selain itu, diserahkan pula 200 bidang sertifikat hak atas tanah atau Sehat nelayan, asuransi BPJS untuk 50 anak buah kapal (ABK). Kemudian ada pemodalan dari Pegadaian sebesar Rp 757,8 juta, permodalan dari bank Mandiri sebesar Rp 300 juta, lalu permodalan

LPMUKP sebesar Rp 1,04 miliar, permodalan BNI Rp 828 juta, serta klaim asuransi kematian BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp 42 juta.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement