Senin 08 Jun 2020 06:26 WIB

PLN Diminta Jawab Keluhan Pelanggan dengan Transparan

Fokus utama PLN saat ini adalah pada aspek distribusi.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Pekerja memasang kabel empetik milik PT PLN Persero di jalur aliran penghubung tiga kabupaten, Kendari, Sulawesi Tenggara, Ahad (10/5/2020). Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT PLN (Persero) menjawab keluhan masyarakat atas lonjakan tagihan listrik.
Foto: ANTARA/jojon
Pekerja memasang kabel empetik milik PT PLN Persero di jalur aliran penghubung tiga kabupaten, Kendari, Sulawesi Tenggara, Ahad (10/5/2020). Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT PLN (Persero) menjawab keluhan masyarakat atas lonjakan tagihan listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT PLN (Persero) menjawab keluhan masyarakat atas lonjakan tagihan listrik. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan Kementerian BUMN sudah meminta PLN untuk segera memberikan jawaban yang transparan dan clear kepada pelanggan.

"Terkait komplain pelanggan, mereka (PLN) bisa memberikan jawaban kenapa sampai ada lonjakan. Jadi kita harapkan PLN bisa memberikan informasi yang clear dan transparan kepada pelanggan," ujar Arya kepada Republika.co.id di Jakarta, Ahad (7/6).

Arya menyampaikan fokus utama PLN saat ini adalah pada aspek distribusi. Ia menilai pelayanan maksimal, termasuk menjawab keluhan pelanggan merupakan prioritas bagi PLN. PLN, lanjut Arya, bisa menunjukan bukti kenaikan tagihan akibat penggunaan yang lebih besar dari biasanya kepada pelanggan lantaran adanya PSBB. 

"Kita berharap semua komplain pelanggan dapat disampaikan dengan clear oleh PLN.  Ini jangan dipolitisasi karena sebenarnya ukurannya sangat jelas, karena ada meteran pelanggan, jadi kalau ukurannya jelas PLN bisa jawab," ucap Arya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement