Selasa 02 Jun 2020 15:50 WIB

Belajar Online di Jabar Kemungkinan Hingga Akhir Tahun

Pemprov Jabar menerapkan adaptasi kebiasaan baru secara bertahap.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ratna Puspita
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad (kiri).
Foto: Dok Pemprov Jabar
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar telah mengizinkan 15 kabupaten/kota di Jabar yang ada di level biru untuk melakukan new normal atau menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB). Namun, penyelenggaraan pendidikan masih dalam tahap kajian.

"Mengenai pendidikan masih kami kaji. Kemungkinan pendidikan online atau daring bisa sampai akhir tahun ini," ujar Menurut Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jawa Barat Daud Achmad, kepada wartawan, Selasa (2/6).

Baca Juga

Daud Ahmad menjelaskan, penerapan AKB ini dilakukan secara bertahap.  Pertama, yang akan di buka adalah tempat ibadah. Lalu, akan dievaluasi. 

Setelah satu pekan baik, akan dibuka industri dan perkantoran yang punya dampak besar ke ekonomi tapi risiko kecil. Setelah itu, yang dibuka adalah ritel dan wisata.

Menurut Daud, pelacakan pun sudah dilakukan sampai skala mikro. Agar, dengan pelacakan ini bisa ditentukan  perluasan penyebaran covid nya dan  dibatasi pergerakan sosial hingga level rmh, RT, RW atau rumah. 

"Ke depan kalau bisa berbasis masyarakat. Jadi, tinggal minta bantuan ke pemerintah," kata dia.

Untuk kajian epidomologi, kata dia, di awal-awal indeks reproduksi covid-19 di Jabar masih di angka 3 dan 4. Namun, perhari ini sudah semakin turun di 0,68. 

Ia berharap, bisa sampai nol tak naik lagi. "Penanganan covid sudah beberapa tahap dilalui. Ada gugus tugas, PSBB, ini sudah diapresiasi pakar gugus tugas. Karena, berhasil menurunkan angka reproduksi, yang sembuh banyak dan tes masif serta capaian penanganan semakin baik," paparnya.

Untuk tes masif, kata dia, saat ini sudah ada 160 ribu tes. Yakni, 120 ribu rapid tes dan 40 ribu PCR tes. Data covid-19 per 2 juni, positif 2.294 naik 0,75 persen dan yang meninggal dunia sebanyak 144 orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement