Senin 11 May 2020 17:10 WIB

KKP Ingin Genjot Ekspor Rumput Laut di Tengah Pandemi

Rumput laut jadi komoditas yang paling banyak berkontribusi pada ekspor perikanan.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Warga melintasi rumput laut yang dijemur untuk dikeringkan. Rumput laut jadi komoditas yang paling banyak berkontribusi pada ekspor perikanan.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Warga melintasi rumput laut yang dijemur untuk dikeringkan. Rumput laut jadi komoditas yang paling banyak berkontribusi pada ekspor perikanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto mengatakan kontribusi rumput laut mencapai 60 persen lebih dari total produksi perikanan budidaya nasional. Dengan terus menggenjot ekspor dan membuka peluang pasar baru diharapkan akan mendongkrak devisa yang saat ini terganggu akibat dampak ekonomi Covid-19.

"Meski di masa pandemik, ekspor rumput laut terus berjalan. Rumput laut ini kontribusinya sangat besar terhadap nilai produksi perikanan budidaya nasional," kata Slamet dalam siaran pers di Jakarta, Senin (11/5).

Baca Juga

Slamet menyampaikan saat ini pemerintah serius untuk menggarap industrialisasi rumput laut nasional. Sebagai langkah awal, Ditjen Perikanan Budidaya telah menetapkan peta jalan untuk bangun industrialisasi rumput laut, termasuk bagaimana percepatan produksi di hulu.

"Ini yang akan terus kita dorong agar produktivitas di hulu lebih optimal," lanjut Slamet.

Slamet mengambil contoh rumput laut jenis Gracilaria sp berhasil menembus pasar ekspor Jepang setelah sukses memasok 80 persen kebutuhan domestik. Melalui CV Simpul Agro Globalindo, sebanyak 51 ton rumput laut Gracilaria dilepas dari Makassar, Sulawesi Selatan ke Jepang dengan nilai ekspor komoditas mencapai 36,594 dolar AS.

Direktur Utama CV Simpul Agro Globalindo, Mursalim mengatakan Jepang sebagai pasar potensial di luar Cina. Terlebih permintaan ekspor ke Jepang mencapai 400 ton dalam setahun.

"Di masa pandemi ini baru kita penuhi sekitar 76,5 ton. Rumput laut tersebut disuplai dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah," ujar Mursalim.

Pihaknya bermitra kurang lebih dengan 400 pembudidaya. Mereka tersebar di Sulawesi Tengah sekitar 100 pebudidaya dan 300 pembudidaya dari Sulawesi Selatan.

"Kita terus beri motivasi dan fasilitasi agar produksinya terus berjalan," ucap Mursalim.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan Sulkaf S Latief mengatakan rumput laut menjadi komoditas yang paling banyak berkontribusi pada nilai ekspor komoditas perikanan. Sulkaf menyebut Sulawesi Selatan menyumbang 30 persen produksi rumput laut nasional.

"Saya kira kita harus fokus untuk membangun mata rantai bisnisnya yang efektif dan efisien serta akan tetap berupaya menjaga sinergitas dengan sejumlah pihak guna menggenjot ekspor rumput laut di Sulawesi Selatan," kata Sulkaf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement