Sabtu 09 May 2020 07:40 WIB

Satgas Covid-19 Perketat Pemeriksaan di Perbatasan

Banyak alasan yang diungkapkan masyarakat untuk melintasi perbatasan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Satgas Covid-19 yang bertugas di perbatasan Cianjur, Jawa Barat memperketat pemeriksaan 24 jam secara bergantian. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/M Ibnu Chazar
Satgas Covid-19 yang bertugas di perbatasan Cianjur, Jawa Barat memperketat pemeriksaan 24 jam secara bergantian. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR - Satgas Covid-19 yang bertugas di perbatasan Cianjur, Jawa Barat memperketat pemeriksaan 24 jam secara bergantian. Pemeriksaan dilakukan terhadap penumpang kendaraan yang melintas di jalur tersebut. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi melintasnya pemudik dan pendatang yang hendak menghabiskan liburan seperti di perbatasan Puncak-Bogor.

Bahkan hingga Sabtu dini hari, petugas banyak menemukan pemudik dan pendatang yang terpaksa diarahkan kembali ke daerah asalnya masing-masing, Mereka diminta putar balik karena tidak mematuhi larangan diam di rumah dengan berbagai alasan.

Baca Juga

"Memasuki PSBB hari keempat, menjelang dini hari volume kendaraan yang melintas cukup tinggi. Meskipun petugas yang siaga masih minim, kami tetap melakukan pemeriksaan. Banyak pemudik dan pendatang yang melintas dengan berbagai dalih," kata Isep anggota Posko penyekatan di Kawasan Puncak Pass pada wartawan, Sabtu.

Warga yang melintas tidak hanya menggunakan kendaraan pribadi sejak pukul 00.00 WIB. Menurut Isep pihaknya telah memulangkan sejumlah kendaraan jenis minibus dan bus pariwisata dengan jumlah muatan lebih dari 20 orang. Mereka berdalih hendak melakukan tugas ke wilayah Cipanas.

Karena tidak memiliki surat jalan, pihaknya tidak melakukan pemeriksaan terhadap penumpang yang sebagian besar tidak mengunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker. Namun sopir langsung diarahkan untuk kembali ke kota asalnya.

"Kami juga menemukan kendaraan travel yang membawa penumpang sekitar 12 orang dengan tujuan Kebun Raya Cibodas. Mereka pun berdalih untuk memastikan kalau tempat yang mereka sewa untuk halal bihalal di tempat wisata tersebut sudah tersedia," kata Isep.

Banyak dalih yang diutarakan penumpang atau sopir saat dihentikan. Namun hal tersebut tidak dibenarkan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan PSBB Jawa Barat, sehingga pihaknya memulangkan kendaraan bernopol Jakarta itu.

Demi meminimalisir masuknya pendatang dan pemudik yang terpaksa pulang, pemeriksaan di perbatasan terus ditingkatkan. Tujuannya agar PSBB yang dilakukan tepat sasaran sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.

Hal yang sama dilakukan petugas di perbatasan selatan Cianjur dengan kabupaten lain seperti Bandung dan Garut. Sejak diberlakukan PSBB parsial yang memasuki hari keempat, petugas di masing-masing wilayah telah memulangkan lebih dari 50 kendaraan pemudik dan pendatang.

"Untuk satu hari ini hingga Sabtu dini hari, mungkin sudah lebih 50 kendaraan bernopol Bandung dan Garut. Kami kembalikan ke daerahnya masing-masing karena berdalih mudik dan silaturahim ke beberapa kecamatan di selatan Cianjur," kata Kapolsek Sindangbarang Iptu Sumardi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement