Senin 04 May 2020 17:43 WIB

Kemendikbud: Kecintaan pada Lingkungan Perlu Kerja Sama

Keberhasilan dari karakter cinta lingkungan tergantung sinergi ekosistem pendidikan

Kecintaan pada lingkungan perlu sinergi ekosistem pendidikan.
Foto: Thoudy Badai_Republika
Kecintaan pada lingkungan perlu sinergi ekosistem pendidikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan karakter untuk cinta lingkungan tidak akan bisa terwujud hanya dengan pengajaran dari sekolah tapi juga perlu kerja sama dengan orang tua. Ini disampaikan Kepala Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hendarman.

"Keberhasilan dari karakter cinta lingkungan betul-betul tergantung dari kreativitas dan sinergi ekosistem pendidikan," kata Hendarman dalam diskusi viaonline tentang cinta lingkungan yang diadakan Badan Restorasi Gambut (BRG) yang disimak di Jakarta pada Senin (4/5).

Baca Juga

Sekolah dan segala aparaturnya tidak mungkin bisa menjadi satu-satunya yang dibebankan untuk penguatan karakter tersebut, tapi diperlukan peran orang tua. Dia mengambil contoh seperti situasi belajar mengajar di tengah pandemi Covid-19 seperti yang terjadi saat ini, di mana sekolah dan orang tua harus melakukan sinergi untuk menciptakan situasi kondusif bagi anak untuk belajar.

Selain itu, bagi kaum muda perlu penyadaran akan pentingnya lingkungan untuk mulai membangun karakter cinta lingkungan. Pembelajaran untuk menguatkan kecintaan akan lingkungan harus dilakukan secara nyata dan tidak hanya lewat pembelajaran kurikulum semata atau lewat kampanye virtual, kata praktisi pendidikan lingkungan Aulia Wijiasih. Tidak ada yang salah dengan kampanye virtual, kata dia, namun untuk pembangunan karakter cinta lingkungan perlu pengalaman langsung dan pengetahuan akan lingkungan sekitar.

"Memang kampanye virtual oke, tapi itu hanya bisa menyentuh orang-orang yang ada di dunia maya, sedangkan untuk pendidikan tidak bisa hanya dengan kampanye," kata anggota Tim Pembina Adiwiyata Nasional itu yang juga menjadi pembicara dalam diskusi BRG.

Siswa harus mengenal lingkungan yang ada di sekitarnya, seperti dalam kasus untuk siswa yang tinggal di dekat lahan gambut tentu perlu mengenal secara mendalam tentang gambut. Karena itu, kata Aulia, pendidikan lingkungan seharusnya berbasis kepada lingkungan sekitar dan tidak hanya berbasis buku paket.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement