Jumat 24 Apr 2020 18:49 WIB

Masjid Jogokariyan Yogyakarta Bantu 300 APD Tangani Covid-19

Pakaian APD ini merupakan buatan jamaah Masjid Jogokariyan sendiri.

Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir  (kedua kanan) bersama Walikota Jogja haryadi Suyuti (kedua kiri) saat penyerahan bantuan baju APD di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Jumat (24/4). Sebanyak 300 baju APD dari Masjid Jogokariyan disalurkan kepada tenaga medis, TNI, Polisi, dan media
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir (kedua kanan) bersama Walikota Jogja haryadi Suyuti (kedua kiri) saat penyerahan bantuan baju APD di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Jumat (24/4). Sebanyak 300 baju APD dari Masjid Jogokariyan disalurkan kepada tenaga medis, TNI, Polisi, dan media

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Pandemi virus korona atau Covid-19 hingga kini masih belum reda. Tergerak untuk turut membantu penanganan wabah tersebut, takmir Masjid Jogkariyan Yogyakarta memberikan alat pelindung diri (APD) kepada sejumlah pihak. Total bantuan sebanyak 300 unit APD.

Bantuan diserahkan langsung Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan Ustaz Muhammad Jazir, di aula Masjid Jogokariyan, Jumat (24/5). Hadir pada kesempatan itu, Wali Kota Yogyakarta, Hariyadi Suyuti, perwakilan dari rumah sakit, puskesmas, kepolisian, TNI, dan media massa.

Ustaz Jazir berharap dengan bantuan APD ini, maka para petugas medis, polisi, TNI, dan wartawan yang sehari-hari berada di lapangan pada masa pandemi ini, bisa terlindung dari paparan virus tersebut. Sehingga mereka bisa menjalankan tugas dengan aman dan lancar.

Pengadaan bantuan berasal dari dana kebencanaan yang dimiliki masjid. Menurut dia, pihaknya memang selalu menghimpun dana kebencanaan yang bisa digunakan sewaktu-waktu dalam kondisi darurat.

 

Dikatakan, pakaian APD ini merupakan buatan jamaah Masjid Jogokariyan sendiri. Selain itu, warga jamaah yang sebagian sudah kehilangan pekerjaan ini juga memproduksi masker.

Saat ini, ada 256 orang yang bekerja membuat APD dan masker. Mereka pun mendapat bayaran. “Untuk membuat satu masker kita beri upah jahit Rp 1.500. Rata-rata per jamaah bisa membuat 75-150 masker per hari,” kata Ustaz Jazir.

Dengan kegiatan seperti ini, lanjut dia, selain membantu penanganan virus corona, sekaligus dapat memberikan penghasilan tambahan bagi jamaah di masa-masa sulit ini.

 

  

 

  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement