Selasa 21 Apr 2020 00:50 WIB

Rukyatul Hilal di Ponpes Assalaam Tertutup

Rukyatul Hilal dilaksanakan pada 29 Sya'ban yang jatuh pada Kamis (23/4).

Rep: Binti Sholikah/ Red: Agus Yulianto
Staf pengajar menerangkan teknik pengamatan bulan saat pembelajaran ilmu Astronomi dan rukyatul hilal 1 Dzulhijjah 1440 H di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (1/8/2019).
Foto: Antara/Saiful Bahri
Staf pengajar menerangkan teknik pengamatan bulan saat pembelajaran ilmu Astronomi dan rukyatul hilal 1 Dzulhijjah 1440 H di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (1/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Pondok Pesantren (Ponpes) Assalaam di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, melaksanakan pengamatan hilal atau Rukyatul Hilal awal Ramadhan secara tertutup sebagai dampak pandemi Covid-19. Biasanya, Rukyatul Hilal di Ponpes Assalaam terbuka untuk umum dan dihadiri ratusan orang.

Kepala Pusat Astronomi Pondok Pesantren Assalaam, AR Sugeng Riadi, mengatakan, rencananya Rukyatul Hilal dilaksanakan pada 29 Sya'ban yang jatuh pada Kamis (23/4).

"Tidak terbuka untuk umum seperti biasanya. Nanti hanya saya dan tim dua atau tiga orang1. Selama pandemi Covid-19 kami tertutup," kata Sugeng kepada wartawan, Ahad (19/4).

Menurutnya, Rukyatul Hilal tetap dilaksanakan karena pemerintah tetap membutuhkan hasil pengamatan dari Ponpes Assalaam untuk Sidang Isbat walaupun sidang isbat juga sangat terbatas dalam kondisi saat ini. Karenanya, pimpinan Ponpes sangat meminimalisasi kegiatan yang menghadirkan masa.

Sugeng menjelaskan, Rukyatul Hilal setiap bulan itu untuk melihat bulan awal penentu bulan yang akan datang. Jadi waktu untuk pengamatan yakni tepat setelah matahari terbenam sampai posisi bulan terbenam.

"Jadi memang saat matahari terbenam sebenarnya secara perhitungan bulan itu masih di atas ufuk masih di atas permukaan bumi belum terbenam. Hanya proses terbenamnya ini kalau bulannya rendah ya cepat dan susah kelihatan, tapi kalau bulannya tinggi itu bisa kelihatan dan lama-lama terbenam," paparnya.

Biasanya, tim pusat astronomi melakukan pengaturan tempat satu jam sebelum matahari terbenam. Perkiraannya sekitar pukul 17.00 WIB karena saat ini matahari sudah terbenam sebelum pukul 18.00 WIB.

"Proses melihatnya itu dimulai saat terbenam matahari sampai terbenamnya bulan. Terbenam secara perhitungan karena kita tidak tahu bulan terbenamnya jam berapa dan di sebalah mana kan tidak kelihatan. Hanya secara perhitungan kita tahu bahwa jam segitu ketinggian sekian, tapi kalau matahari kan bisa kita lihat," imbuhnya.

Nantinya, hasil pengamatan tersebut akan dilaporkan kepada Kementerian Agama karena pada Kamis (23/4) petang akan ada Sidang Isbat kemudian Menteri Agama akan mengumumkan kapan awal Ramadhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement